TAKWA DIMANAPUN KITA BERADA
Taqwa
secara bahasa adalah takut serta kehati-hatian yang tinggi. Taqwa menjadi tolak
ukur keimanan seorang manusia bahkan dalam firmannya Allah mengatakan bahwa
yang paling mulia dintara manusia itu adalah orang yang paling bertaqawa kepada
Allah saw. Taqwa dapat diperoleh dengan melaksanakan segala perintah Allah
serta menjauhi apa yang telah dilarang-Nya. Taqwa juga akan memberikan jalan
yang lurus kepada manusia agar kembali kedalam arah perjalanan yang benar,
yaitu dengan menutup semua kejelekan semua keterpurukan dengan kebaikan dan
kesuksesan disertai dengan berbuat baik kepada orang lain. Rasulullah saw
bersabda sebagaimana yang tercantum dalam kitab al-Arbain An-Nawawiyyah yaitu
hadit ke-18. Mari kita simak hadits yang cukup pamiliar ini;
taqwa di tempat yang Ramai |
عَنْ أَبِي ذَرّ
جُنْدُبْ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :
اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا،
وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ " [رواه الترمذي وقال حديث حسن وفي بعض
النسخ حسن صحيح]
Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdurrahman,
Mu’adz bin Jabal radhiyallahu 'anhuma, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam, beliau bersabda : “Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada
dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya
dan bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik”. (HR. Tirmidzi, ia telah berkata : Hadits ini
hasan, pada lafazh lain derajatnya hasan shahih) [Tirmidzi no. 1987]
Penjelasan
Hadits
Riwayat
hidup Abu Dzar itu banyak. Ia masuk Islam ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa Sallam masih di Makkah dan beliau menyuruhnya kembali kepada kaumnya. Namun
ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam menyaksikan tekadnya untuk
tinggal di Makkah bersama beliau, maka Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam
tidak mampu lagi mencegahnya.
Sabda
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam kepada Abu Dzar “Bertaqwalah kepada
Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan
kebaikan, pasti akan menghapuskannya”.
Hal
ini sejalan dengan firman Allah : “Sesungguhnya segala amal kebajikan
menghapus segala perbuatan dosa”. (QS. Huud : 114)
Sabda
beliau “bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik” maksudnya bergaullah
dengan manusia dengan cara-cara yang kamu merasa senang bila diperlakukan oleh
mereka dengan cara seperti itu. Ketahuilah bahwa yang paling berat timbangannya
di akhirat kelak adalah akhlaq yang baik. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kamu dan
yang paling dekat kepadaku posisinya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik
akhlaqnya diantara kamu”.
Akhlaq
yang baik adalah sifat para nabi, para rasul dan orang-orang mukmin pilihan.
Perbuatan buruk hendaklah tidak di balas dengan keburukan, tetapi dimaafkan dan
diampuni serta dibalas dengan kebaikan.
Pelajaran
yang dapat diambil
1.
Takwa kepada Allah merupakan kewajiban setiap muslim dan dia merupakan asas
diterimanya amal shalih.
2.
Bersegera melakukan ketaatan setelah keburukan secara langsung, karena kebaikan
akan menghapus keburukan.
3.
Bersungguh-sungguh menghias diri dengan akhlak mulia.
4.
Menjaga pergaulan yang baik merupakan kunci kesuksesan, kebahagiaan dan
ketenangan di dunia dan akhirat. Hal tersebut dapat menghilangkan dampak
negatif pergaulan.
Semoga
kita semua tergolong kedalam hamba-hamba Allah yang selal senantiasa bertaqwa
kepada-Nya dimanapun dan kapanpun kita berada... aamin...Wallu ‘Alam
Category: Syarah Arba'in Nawawi
0 komentar