BERTERIMAKSIHLAH ENGKAU PADA IBUMU !
MENGAPA KAU TIDAK BERTERIMA
KASIH PADA IBUMU???
Suatu malam, seorang wanita
berusia 20 tahun bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, ia segera meninggalkan
rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan ia baru menyadari bahwa ia sama
sekali tidak membawa uang. Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah
kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan
semangkuk bajmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.
Pemilik kedai melihat si
anak berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata, “Nona, apakah engkau
ingin memesan semangkuk bakmi?”
“Ya, tetapi aku tidak
membawa uang”, jawab wanita dengan malu-malu.
“Tidak apa-apa, aku akan
mentraktirmu”, jawab pemilik kedai. “Silahkan duduk aku akan memasakan bakmi
untukmu”.
Tidak lama kemudian,
pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi.
Wanita itu segera memakan
beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.
“Ada apa nona?, tanya
pemilik kedai.
“Tidak apa-apa, aku hanya
terharu”, jawab wanita itu sambil mengeringkan air matanya.
“Bahkan seorang yang baru
kukenal pun memberikan aku semangkuk bakmi, tetapi ibuku sendiri setelah
bertengkar denganku mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan
kembali lagi. Kau seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku
dibanding dengan ibu kandungku sendiri”. Kata wanita tersebut kepada pemilik
kedai.
Pemilik kedai itu setelah
mendengar perkataan wanita tersebut, menarik nafas panjang lalu berkata,
“Nona
mengapa engkau berkata seperti itu? Renungkanlan hal ini, aku hanya memberimu
semangkuk bakmi dan kau begitu terharu, sedangkan ibumu sudah memasak bakmi dan
nasi untukmu saat kau kecil sampai sekarang ini, mengapa kau tidak berterima
kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”
Wanita itu terhenyak
mendengar perkataan dari pemilik kedai tersebut, “Mengapa aku tidak berpikir
tentang hal itu? Untuk semangkuk bakmi dari oran yang baru kukenal aku begitu
berterima kasih. Tetapi kepada ibuku yang memasak untukku selama
bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulian ibuku. Dan hanya
karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya”, Wanita itu bergumam.
Dia segera mgnhabiskan
bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang kerumahnya. Saat berjalan
ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan kepada ibunya. Begitu sampai
dirumahnya, ia melihat ibunya berwajah letih dan cemas.
Ketika bertemu dengan
anaknya tersebut, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah, “Nak kau
sudah pulang, cepat masuklah ibu telah menyiapkan makan malam. Makanlah dulu
sebelum kau tidur. Makanan akan dingin jika kau tidak memakannya sekarang”.
Pada saat itu wanita
tersebut tidak dapat menahan tangisnya. Ia pun menangis dipelukan ibunya.
Sekali waktu, kita mungkin
akan sangat berterima kasih kepada oran glain di sekitar kita untuk suatu
pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kepada orang yang sangat
dekat dengan kita, khususnya orang tua kita, kita harus berterima kasih kepada
mereka seumur hidup kita. Kadang-kadang kita sulit atau lebih tepatnya tidak
mau untuk melihat dan menghargai pertolongannya yang diberikan oleh orang-orang
yang sudah sangat kita kenal. Untuk menghargai cinta kasih mereka, kita
menganggap itu suatu keharusan, sebuah kewajiban.
******
Wallahu ‘Alam [Kisah Insiratif]
Category: Kisah Inspiratif, MUHASABAH, Recent Post
0 komentar