MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN
MAKALAH PSIKOLOGI
PENDIDIKAN ISLAM (KEDUDUKAN, SEJARAH, RUANG LINGKUP DAN METODE PSIKOLOGI
PENDIDIKAN)
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata kuliah Psikologi Pendidikan Islam
Dosen Pembimbing : Dr. Helmawati.
M.Pd.I
Disusun oleh : Wandi
Budiman : F.1010297, Suheman Santana : F.1010059, Suherman
: F.1010313
KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS STUDI ISLAM UNIVERSITAS
DJUANDA BOGOR 2011
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Prestasi
belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses kegiatan
belajar mengajar. Prestasi belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang
diberikan oleh seorang guru dari jumlah bidang studi yang telah dipelajari oleh
peserta didik. Setiap kegiatan pembelajaran tentunya selalu mengharapkan akan
mengahasilkan pembelajaran yang maksimal. Dalam proses pencapaiannya, prestasi
belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor utama yang
sangat berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran adalah bagaimana
soerang guru dapat memahami kepribadian seorang peserta didik. Mengingat
pemahaman kepribadian peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar
sangat berpengaruh, maka sudah semestinya psikiologi pendidikan harus harus
diperhatikan.
Sebagaimana
telah dikemukakan di atas, bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan,
aspek utama yang ditentukan adalah kualitas guru dalam memahami kepribadian
peserta didik. Untuk itu, upaya ang dilakukan dalam peningkatan mutu pendidikan
adalahmemahami psikologi pendidikan. sesuai dengan prasyarat minimal yang
ditentukan oleh syarat-syarat seorang guru yang professional. Maklah ini akan
sedikit menguraikan tentang ruang lingkup psikologi pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah
Psikologi Pendiddikan ini, penyusun membuat rumusan masalah sebagai
barikut:
- Bagaimana Kedudukan
Psikologi pendidikan
- Bagaimana Sejarah
psikologi pendidikan
- Bagaimana Ruang
lingkup Psikologi Pendidikan
- Apa saja Metode
psikologi pendidikan
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagi berikut:
1. Untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan Islam.
2. Untuk
memperdalam wawasan keilmuan mengenai Psikologi Pendidikan umum maupun
Psikologi Pendidikan Islam
3. Dapat
mengetahui pengertian kedudukan psikologi Pendidikan, sejarah, runglingkup dan
metode Psikologi pendidikan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan makalah ini adalah
BAB I Pendahuluan
a. Latar belakang
Masalah
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penulisan
d. Metode Pengumpulan Data
e. Sistematika
Penulisan
BAB II Pembahasan
BAB III Penutup
BAB II PEMBAHASAN
A. Kedudukan Psikologi Pendidikan
Kedudukan psikologi pendidikan dari ilmu Psikologi merupakan
ilmu terapan dan merupakan subdisiplin dari ilmu psikologi, bukan psikologi itu
sendiri. Menurut Arthur S. Reber psikologi pendidikan merupakan subdisiplin
ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah pendidikan yang berguna
dalam hal-hal berikut:
1.
Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
2.
Pengembangan dan pemmbaruan kurikulum
3.
Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
4.
Sosialisasi proses – proses dan interaksi proses tersebut dengan
pendayagunaan ranah kongnitif.
Kedudukan Psikologi Pendidikan dalam dalam dunia pendidikan
mempunyai peranan yang sangat penting, karena pendidikan merupakan lingkungan
yang menjadi tempat saling berinteraksinya anatara individu baik antara seorang
guru dengan murid-muridnya maupun antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
Pada interaksi tersebut terjadi proses psikologis yang sangat perlu dipahami
dan dijadikan landasan oleh para guru dalam memperlakukan siswa secara tepat.
Para akhli Psikologi dan pendidikan pada umumnya
berkeyakinan bahwa dua orang anak (yang kembar sekalipun) tidak pernah memiliki
respon yang sama persis terhadap situasi mengajar belajar di sekolah. Keduanya
sangat mungkin berbeda dalam hal pembawaan, kematangan, jasmani, intelegensi,
dan keterampilan. Anak –anak itu, seperti juga anak- anak lainnya, relatif
berbeda dalam berkepribadian sebagaimana yang tampak pada penampilan dan cara
berpikir atau memecahkan masalah masing-masing.
Para pendidik khususnya para guru sekolah, sangat diharapkan
memiliki pengetahuan mengenai pesikologi pendidikan yang memadai, agar dapat
mendidik para siswa melalui proses belajar mengajar yang berdayaguna dan
berhasil guna. Pengetahuan psikologi pendidikan bagi para guru berperan penting
dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan
eratnya hubungan antar psikologi dengan pendidikan.
B. Sejarah Psikologi Pendidikan
Belum ada sejarah khusus yang mengungkapkan secar cermat dan
luas tentang psikologi pendidikan. Karya tulis yang mengungkapakan “riwayat
hidup” Psikologi pendidikan masih sangat langka.
Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan
psikologi dalam pendidikan sudah berlangsung lama sejak zaman dahulu meskipun
istilah psikologi pendidikan sendiri pada masa awal pemanfaatannya belum belum
dikenal orang. Seiring dengan perkembangan sains dan teknologi maka lahir dan
berkembanglan secara resmi (entah tahun berapa) sebuah cabang khusus psikologi
pendidikan.
Pada umumnya para akhli memanndang bahwa Johann Friedrich
Herbart adalah bapak psikologi pendidikan. Herbart adalah seorang filosop dan
pengarang kenamaan yang lahir di Oldenburg, Jerman, pada tanggal 4 mei 1776.
Pada usia 29 tahun Ia menjadi dosen filsafat di GÅ‘ttingen dan mencapai puncak
karirnya pada tanun 1809 ketika dia diangkat menjadi ketua jurusan filsafat di
Konisberg sampai tahun 1833. Ia meninggal di GÅ‘ttingen pada tanggal 14 gaustus
1841.
Dalam pandangan Herbart proses belajar atau memahami sesuatu
bergantung pada pengenalan individu terhadap hubungan-hubungan antara ide-ide
baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Adapun pandangan Herbert mengenai
mata pelajaran adalah mata pelajaran yang paling jitu untuk mengembangkan watak
anak adalah sejarah. Kemudian untuk pengajaran selanjutnya adalah ilmu – ilmu
alam dan sebagai pelajaran akhir yang perlu diberikan kepada anak adalah
bidang-bidang studi formal seperti membaca, menulis dan berhitung.
Selanjutnya, psikologi pendidikan lebih pesat berkembang di
Amerika Serikat, meskipun tanah kelahirannya sendiri adalah Eropa. Kemudian
dari Amerika Serikat psikologi pendidikan menyebar keseluruh benua hingga
sampai ke Indonesia. Sekarang semakin dewasa usia psikologi pendidikan semakin
banyak pakar psikologi dan pendidikan yang berminat mengembangkannhya. Hal ini
terbukti dengan semakin banyaknya fakultas psikologi dan fakultas pendidikan di
universitas- universitan terkenal di dunia yang membuka jurusan atau
spesialisasi keakhlian psiklogi pendidikan dengan fasilitas belajar yang
lengkap dan modern.
C. Ruang lingkup Psikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan pada asasnya adalah sebuah disiplin
psikologi yang khusus mempelajari, meneliti, dan membahas seluruh tingkah laku
manusia yang terlibat dalam proses pendidikan itu meliputi tingkah laku belajar
(oleh siswa), tingkah laku mengajar (oleh guru), dan tingkah laku
mengajar-belajar (oleh guru dan siswa yang saling berinteraksi).
Secara garis besar, banyak akhli yang membatasi pokok-pokok
bahasan psikologi pendidikan menjadi tiga macam.
1. Pokok
bahasan mengenai “belajar” yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan
ciri-ciri khas prilaku belajar siswa dan sebagainya
2. Pokok
bahasan mengenai “proses belajar” yaitu tahapan perbuatan dan pristiwa yang
terjadi dalam kegiatan belajar sisiwa.
3. Pokok
bahasan mengenai “situasi belajar” yakni suasana dan keadaan lingkungan baik
bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.
Samuel Smith menetapkan 16 topik bahasan mengenai Psikologi
pendidikan yaitu senagai berikut:
1. Pengetahuan
mengenai psikologi pendidikan
2. Hereditas
3. Lingkungan
4. Perkembangan
siswa
5. Proses-proses
tingkah laku
6. Hakikat
dan ruang lingkup belajar
7. Fakto-fakto
yang mempengaruhi belajar
8. Hukum-hukum
dan teori-teori belajar
9. Pengukuran,yakni
prinsip-prinsip dasar dan batasan-batasan pengukuran/ evaluasi
10. Transfer belajr, meliputi
mata pelajaran
11. Sudut-sudut pandang praktis
mengenai pengukuran
12. Ilmu statistic dasar
13. Kesehatan rohani
14. Pendidikan membentuk watak
15. Pengetahuan psikologi tentang
mata pelajaran sekolah menengah
16. Pengetahuan psikologi tentang
mata pelajaran sekolah dasar.
Pendapat lain Mengatakan bahwa ruanglingkup psikologi
Pendidikan pada dasarnya membahas hal-hal sebagai berikut
1. Hereditas
dan Lingkungan
2. Pertumbuhan
dan Perkembangan
3. Potensial
dan Karakteristik Tingkah laku
4. Hasil
Proses Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap Individu yang Bersifat Personal dan
Sosial
5. Higiene
Mental dan Pendidikan dan
6. Evaluasi
Hasil Pendidikan
Dari semua Pendapat diatas dapat kita
perhatihakan bahwa ruanglingkup psikologi pendidikan itu meliputi Pendidik,
anak didik, belajar, proses belajar, dan situasi belajar.
D. Metode-Metode Psikologi Pendidikan
Pada umumnya, para akhli psikologi pendidikan melakukan
riset psikologi di bidang kependiidikan dengan memanfaatkan beberapa metode
tertentu yaitu sebagai berikut :
1. Metode
Eksperimen
Pada asasnya,metode eksperimen merupkan
serangkaian percobaan yang dilakukan eksperimenter (penelitian yang
bereksperimen)di dalam sebuah labolatorium atau ruangan tertentu lainnya.Metode
eksperimen yang digunakan dalam penelitian psikologi pendidikan untuk menguji
keabashan dan kecermatan simpulan-simpulan yang ditarik dari hasil temuan
penelitian dengan metode lain.
2. Metode
Kuesioner
Metode kuesioner (qustionaire)lazim
juga disebut metode surat-menyurat (mail survey).Namun,sebelum kuesioner
disebarkan atau dikirimkan kepada responden yang sesungguhnya seorang peneliti
psikologi pendidikan biasanya melakukan uji coba (try out), caranya,sejumlah
kuesioner dibagi-bagikan kepada sejumlah orang tertentu yang memiliki
karakteristrik sama dengan calon responden yang sesungguhnya.Tujuannya,untuk
memastikan pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner itu cukup jelas dan relevan
untuk dijawab,dan untuk memperoleh masukan yang mungkin bermanfaat bagi
penyempurnaan kuesioner tersebut.
Penggunaan metode kuesioner dalam
riset-riset social termasuk bidang psikologi pendidikan relative lebih menonjol
apabila dibandingkan dengan penggunaan metode lainnya. Contoh data yang dapat dihimpun dengan cara
penyebaran adalah sebagai berikut.
1. Karakteristrik pribadi siswa seperti
jenis kelamin,usia,
2. Latar belakang keadaan siswa seperti
latar belakang keluarga,latar belakang pendidikan,dan
sebagainya.
3. Perhatian siswa terhadap mata
pelaharan tertentu.
4. Faktor-faktor pendorong dan
penghambat siswa dalam mengikuti pelajaran tertentu.
5. Aplikasi (penerapan),mata pelajaran
tertentu dalam kehidupan sehari-hari siswa (seperti sahalat dalam pelajaran
agama)
6. Pengaruh aplikasi pelajaran tertentu
terhadap prikehidupan siswa.
3. Metode
Studi Khusus
Studi kasus (case study)sebuah metode
penelitian yang di gunakan untuk memperoleh gambaran yang rinci mengenai
aspek-aspek psikologi seorang siswa atau sekelompok siswa tertentu.Metode
ini,selain dipakai oleh para peneliti psikologi pendidikan,juga dipakai oleh
para peneliti ilmu-ilmu social lainnya,karena lebih memungkinkan peneliti
melakukan investigasi (penyelidikan dengan mencatat fakta)dan penafsiran yang
lebih luas dan mendalam.
4. Metode
Penyelidikan Klinis
Pada mulanya,metode penyelidikan klinis
atau sebut saja metode klinis (clinical method)hanya digunakan oleh para
ahli psikologi klinis atau psikiater.dalam metode ini terdapat posedur
diagonosis dan penggolongan penyakit kelainan jiwa serta cara-cara member
prlakuan pemulihan (psychological treatment) terhadap kelainan juwa tersebut.
Jean Piaget adalah yang mula-mula
memanfaatkan metode penyelidikan klinis tersebut untuk kepentingan
pendidikan.Piaget telah sering menggynakan metode ini untuk menggumpulkan data
dengan cara yang unik yakni interaks semua aliamiah (quas-natural)antara
peneliti dengan anak yang diteliti (Reber,1988).
Sasaran yang akan dicapai oleh
penelitian dengan menggunakan metode klinis terutama untuk memeastikan
sebab-sebab timbulnya ketidak normalan perilaku seorang siswa atau sekelompok
kecil siswa.Kemudian berdasarkan kepastian factor penyebab itu penelitian
berupaya memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengatasi
penyimpangan tersebut.
5. Metode
Obsevasi
Metode observasi naturalistic
(naturalistic) adalah sejenis observasi yang dilakukan secara alamiah.Dalam
hal ini,peneliti berada di luar objek yang diteliti atau tidak menampakan diri
sebagai orang yang sedang melakukan penelitian. Pada mulanya,observasi
naturalistik lebih banyak digunakan oleh para ahli ilmuan hewan
(ethologist)untuk mempelajari prilaku hewan tertentu.Selanjutnya metode ini
juga digunakan oleh para psikolog- psikolog pendidikan.Dalam hal penggunaannya
bagi kepentingan penelitian psikolog pendidikan,seorang peneliti atau guru yang
menjadi asistennya agar dapat mengaplikasikan metode observasi ilmiah itu lewat
kegiatan pengajaran.
6. Metode
Diferensial
Digunakan untuk meneliti
perbedaan-perbedaan individual yang terdapat di antara anak didik. Menggunakan
berbagai macam teknik pengukuran (contoh: tes, angket, dsb) serta menggunakan
statistik untuk menganalisis
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa psikologi pendidikan merupan salah satu ilmu pengetahuan yang
merupakan cabang dari psikologi. psikologi pendidikan harus diketahui oleh
semua pendidik baik itu orang tua (ayah dan ibu) di keluargannya, maupun guru
dosen yang banyak berinter aksi dengan para siswa.
Tujuan dari Psikologi pendidikan ini
adalah untuk tercapainya proses mengajar-belajar antara guru dengan siswa
dengan baik, agar cita-cita pendidikan yaitu menjadikan manusia menjadi insan
kamil bisa terwujud.serta bisa menelurkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas, mampu berkompetisi, professional, berakhlak mulia dan berjiwa
social dari setiap lembaga pendidikan.
Secara garis besar, banyak akhli yang
membatasi pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan menjadi tiga macam.
1. Pokok
bahasan mengenai “belajar” yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan
ciri-ciri khas prilaku belajar siswa dan sebagainya
2. Pokok
bahasan mengenai “proses belajar” yaitu tahapan perbuatan dan pristiwa yang
terjadi dalam kegiatan belajar sisiwa.
3. Pokok
bahasan mengenai “situasi belajar” yakni suasana dan keadaan lingkungan baik
bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.
Terdapat banyak metode dalam psikologi
Pendidikan Adapun metode-metode tersebut adalah sebagai berikut:
1. Metode
Eksperimen
2. Metode
Kuesioner
3. Metode
Studi Khusus
4. Metode
Penyelidikan Klinis
5. Metode
Obsevasi
6. Metode
Diferensial
DAFTAR PUSTAKA
Djaali. 2009. Psikologi Pendidikan.PT. Bumi Aksara:
Jakarta
Hamalik, Oemar. 2007. Psikologi Belar dan Mengajar.
Sinar Baru Algensindo: Bandung
Mustaqim. 2008. Psikologi Pendidikan. Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang-Pustaka Pelajar : Yogyakarta
Suryabrata, Sumandi. 1998. Psikologi Pendidikan. PT
RajaGrafindo Perkasa: Jakarta
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan
Pendekat Baru. PT Remaja Rosdakarya: Bandung
Thontowi, Ahmad. 1991. Psikologi Pendidikan. Angkasa.
Bandung.
Category: Makalah
0 komentar