Makalah Pendekatan dalam Pendidikan Islam
ILMU
PENDIDIKAN ISLAM (Pendekatan
dalam Pendidikan Islam)
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pembimbing : Dr. H. Syamsuddin Ali Nasution. MA.
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pembimbing : Dr. H. Syamsuddin Ali Nasution. MA.
Disusun
oleh : (Wandi Budiman : F.1010297 dan Muhamad Arif : F.1010114)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS STUDI ISLAM (FASTI) UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR 2011
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS STUDI ISLAM (FASTI) UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR 2011
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan
merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap
anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan
selanjutnya pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau
kelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok orang agar menjadi
dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang tinggi dalam arti
mental. Dalam pendidikan islam pendidikan adalah bimbingan atau tuntunan yang
dilakukan dengan sengaja oleh orang dewasa (pendidik kepada peserta didik)
berdasarkan syariat islam agar terbentuk kepribadian muslim (insan kamil).
Dalam
melaksanakan proses pendidikan diperlukan cara – cara agar pendidikan yang
dilaksanakan sesuai dengan cita-cita pendidikan, cara-cara tersebut diantaranya
melalui pendekatan-pendekatan. Pendekatan ini diperlukan agar peserta didik
bisa benar-benar memahami apa yang sedang dipelajarinya dan bisa
mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Terdapat beberapa macam pendekatan
yang digunaakan dalam pendidikan terutama pendidikan islam, sebagaimana yang
akan dibahas di dalam bab berikutnya.
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pendekatan
Terdapat
beberapa pendapat mengenai pengertian pendekatan
1.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pendekatan adalah 1). Proses perbuatan,
cara mendekati 2). Usaha dalam rangka aktifitas penelitian untuk mengadakan
hubungan dengan orang yang diteliti, metode-metode untuk mencapai pengertian
tentang masalah penelitian. “Dalam bahasa Ingggris, pendekatan diistilahkan
“approach” dalam bahasa Arab disebut dengan “madkhal”.
2.
Mulyanto Sumardi mengatakan bahwa, pendekatan bersifat axiomatik, ia terdiri
dari serangkaian asumsi tentang bahasa dan pengajaran bahasa serta belajar
bahasa.
3.
Ramayulis (2006: 169) mengatakan pendekatan merupakan terjemahan dari kata
“approach” dalam bahasa inggris, diartikan dengan come near (menghampiri) go to
(jalan ke) dan way path dengan (arti jalan) dalam pengertian ini dapat
dikatakan bahwa approach adalah cara menghampiri atau mendatangi sesuatu. HM.
Chabib Thaha, mendefinisikan pendekatan adalah cara pemerosesan subjek atas
objek untukmencapai tujuan. Pendekatan juga berarti cara pandang terhadap
sebuah objek persoalan, dimana cara pandang tersebut adalah cara pandang dalam
kontek yang lebih luas.
4.
Pendekatan adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat pada suatu bidang
ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami sesuatu.
5.
Lawson dalam kontek belajar, mendefinisikan pendekatan adalah cara atau
strategi yang digunakan peserta didik untuk menunjang keefektifanan dan
keefesienan dalam proses pembelajaran materi tertentu.
B.
Macam-macam Pendekatan dalam Pendidikan Islam
Perwujudan
strategi pendidikan islam dapat dikonfigurasikan dalm bentuk metode pendidikan
yan glebih luasnya mmencakup pendekatan (approach). Untuk pendekatan pendidikan
islam, dapat berpijak pada firman Allah swt. Sebagai berikut:
1. QS.
Al-Baqarah ayat 151
كَمَا
أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولا مِنْكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا
وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَا
لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ (١٥١)
Artinya:
“Sebagaimana (kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah
mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada
kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al kitab dan Al-Hikmah, serta
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui”.
2. QS.
Al-Imran ayat 104
وَلْتَكُنْ
مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ
وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (١٠٤)
Artinya:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah
orang-orang yang beruntung”.
Dari
kedua firman Alalh tersebut, Jalaluddin Rakhmat (1979:117-119) dan Zainal
Abidin Ahmad (1979:138-140) merumuskan pendekatan pendidikan Islam dalam enam
kategori, yaitu sebagai berikut:
1.
Pendekatan Tilawah (Pengajaran)
Pendekatan
ini meliputi membacakan ayat-ayat allah yang bertujuan memandang fenomena alam
seagai ayat-Nya, mempunyai keyakinan bahwa semua ciftaan Allah memiliki
keteraturan yang bersumber dari Rabb Al-Alamin, serte memandang bahwa segala
yang ada tidak diciftakan-Nya secara sia-sia belaka. Bentuk tilawah mempunyai
indikasi Tafakkur (berpikir) dan Tadzakkur (berdikir).
Aplikasinya:
Pembentukan
kelompok ilmiah, bimbingan akhli, kompetisi ilmiah dengan landasan akhlak
Islam, dan kegiatan lainnya seperti penelitian, pengkajian, seminar dan lainnya
2.
Pendekatan Tazkiyah (Penyucian)
Pendekatan
ini meliputi menyuvikan diri denganupaya Amar Ma’ruf nahi munkar (tindakan
proaktif dan tindakan reaktif). Pendekatan ini bertujuan untuk memelihara
kebersihan diri dan lingkungannya, memelihara dan mengembangkan akhlak yang
baik. Indikator pendekatan ini adalah fisik, psikis dan social.
Aplikasinya:
Gerakan
kebersihan, kelompok-keloompok usrah, riyadhah keagamaan, ceramah, tablig,
pemeliharaan syiar islam, kepemimpinan terbuka, teladan pendidikan serta
pengembangan kontrol sosial.
3.
Pendekatan Ta’lim Al-Kitab
Mengajarkan
Al-Qur’an dengan menjelaskan hukum halal dan haram. Pendekaatan inni bertujuan
untuk membaca, memahami dan merenungkan Al-Qur’an dan As-sunah sebagai
keterangannya.
Aplikasinya:
Pembelajaran membaca Al-qur’an, diskusi tentang Al-Qur’an dibawah bimbingan
para akhli, memonotoring pengajian islam, kelmpok diskusi dan lomba kreativis
islam.
4.
Pendekatan Ta’lim Al-Hikmah
Pendekatan
ini hampir sama dengan pendekatan ta’lim al-kitab
Aplikasinya:
Mengadakan perenungan (reflective thinking), reinovasi, studi banding
antarlembaga pendidikan, antarlembaga pengkajian, antarlembaga penelitian dan
sebagainya.
5.
Yu’alim-kum ma lam Takunu Ta’limun
Suatu
pendekatan yang mengajarkan suatu hal yang memang benar-benar asing dan belum
diketahui, sehingga pendekatanm ini membawa peserta didik pada suatu alam
pikiran yang bbenar-benar luar biasa. Indikatornya penemuan teknologi canggih
yang membawa manusia ke luar angkasa.
Aplikasinya:
Mengembangkan
produk teknologi yang dapat mempermudah dan membantu kehidupan manusia sehari-hari.
6.
Pendekatan Islah (Perbaiakan)
Pelepasan
beban dan belenggu-belenggu yang bertujuan memiliki kepekaan terhadap
penderiataan orang lain, sanggup menganalisis kepincangan-kepincangan yang
lemah, dan berupaya menjembatani perbedaaan paham.
Aplikasinya:
Kunjungan
ke kelompok dhuafa’ kampanye amal soleh, kebiasaan bersedekah, dan
proyek-proyek sosial serta mengembangkan Badan Amil Zakat Infak dan Sedekah
(BAZIS).
Menurut
Ramayulis setidaknya ada tujuh pendekatan yang dapat digunakan pendidikan Islam
dalam pelaksanaan proses pembelajaran, yaitu :
1.
Pendekatan pengalaman.
Pendekatan
pengalaman yaitu pemberian pengalaman keagamaan kepada peserta didik dalam
rangka penanaman nilai-nilai keagamaan. Dengan pendekatan ini peserta didik
diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman keagamaan, baik secara
individual maupun kelompok. Ada pepatah yang mengatakan bahwa pengalaman adalah
guru yang paling baik.
Meskipun
pengalaman diperlukan dan dicari selama hidup, namun tidak semua pengalaman
dapat bersifat mendidik (educatif) karena ada pengalaman yang tidak bersifat
mendidik. Pemberian pengalaman yang educatif kepada peserta didik berpusat
kepada tujuan yang member arti terhadap kehidupan anak, interaktif dengan
lingkungan.
2.
Pendekatan pembiasaan.
Pembiasaan
adalah suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis tanpa direncanakan
terlebih dahulu dan berlaku begitu saja yang kadang kala tanpa dipikirkan.
Pendekatan pembiasaan dalam pendidikan berarti memberikan kesempatan kepada
peserta didik terbiasa mengamalkan ajaran agamanya baik secara individual
maupun secara kelompok dalam kehidupan sehari-hari.
Menumbuhkan
pembiasaan yang baik tidaklah mudah, sering memakan waktu yang panjang. Tetapi
bila sudah membudaya kebiasaaan itu sulit pula untuk mengubahnya.
3.
Pendekatan emosional.
Pendekatan
emosional adalah usaha untuk menggugah perasaan dan emosi peserta didik dalam
meyakini ajaran Islam serta dapat merasakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Emosi adalah gejala kejiwaan yang ada dalam diri seseorang. Emosi tersebut
berhubungan dengan perasaan. Seseorang yang mempunyai peraasaan pasti daapt
merasakan sesuatu, baik perasaan jasmaniah maupun perasaan rohaniah. Di alam
perasaan rohaniah tercakup perasaan intelektual, estetis, etis, sosial, dan
perasaan harga diri.
4.
Pendekatan Rasional
Pendekatan
Rasional yaitu suatu pendekatan mempergunakan rasio dalam memahami dan menerima
kebesaran dan kekuasaan Allah. Manusia adalah makhluk ciftaan Allah yang
sempurna dan berbeda dengan makhluk yang lainnya.
Perbedaan
manusia dengan makhluk lain terletak pada akal, dengan kekuatan akalnya manusia
dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, bahkan dengan akal yang
dimilikinya juga manusia juga dapat membenarkan dan membuktikan adanya Allah.
5.
Pendekatan fungsional
Pendekatan
fungsional yaitu suatu pendekatan dalam rangka usaha menyampaikan materi agama
dengan menekankan kepada segi kemanfaatan pada peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari, sesuai dengan tingkat perkembangannya. Ilmu Agama yang dipelajari
anak di sekolah bukanlah hanya sekedar melatih otak tetapi diharapkan berguna
bagi kehidupan anak, baik dalam kehidupan individu maupun dalam kehidupan
sosial. Dengan agama anak anakdapt meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Dengan
demikian pendekatan fungsional berarti anak dapat memanfaatkan ajaran dalam
kehidupan sehari-hari baik kehidupan individu maupun kehidupan masyarakat.
Sabda Rasulullah saw:
خيرالناس انفعهم لناس
“Sebaik-baiknya
manusia adalah orang yang member manfaat (nilai guna) bagi manusia”
6.
Pendekatan keteladanan.
Pendekatan
keteladanan adalah memperlihatkan keteladanan baik yang berlangsung melalui
penciptaan kondisi pergaulan yang akrab antara personal sekolah, perilaku
pendidik dan tenaga kependidikan lainnya yang mencerminkan akhlak terpuji,
maupun yang tidak langsungmelalui suguhan ilustrasi berupa kisah-kisah
ketauladanan.
Kecenderungan
mnausia untuk belajar lewat peniruan menyebabkan keteladanan menjadi sangat
penting artinya dlam proses pendidikan. Rasulullah merupakan suri tauladan bagi
umat manusia. Firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 21
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا (٢١)
Artinya:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”.
7.
Pendekatan Terpadu
Pendekatan
terpadu adalah pendekatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan secara serentak beberapa pendekatan diatas.
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian diatas maka dapat kita simpulkan bahwa pendekatan adalah cara atau
strategi yang digunakan peserta didik untuk menunjang keefektifanan dan
keefesienan dalam proses pembelajaran materi tertentu. terdapat berbagai macam
pendekatan yang bisa digunakan pendidik dalam proses pendidikan islam. Tujuan
dari pendekatan-pendekatan pendidikan diatas adalah untuk memaksimalkan
keilmuan peserta didik baik Hablu Minallah Maupun Hablu Minannas agar mempunyai
kepribadin islami (Insan Kamil), dan dan mencapai cita-ciata pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ramayulis.
2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Bukhari,
Umar. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah.
Category: Makalah
0 komentar