UTSMAN BIN AFFAN
…
Maka niscaya Allah akan cukupkan bagi kalian…(QS.Al-Baqoroh;13)
Dilahirkan
di Mekkah, 5 tahun setelah kelahiran Rasulullah atau 5 tahun setelah terjadi
peristiwa gajah (peristiwa penyerbuan gajah terhadap Ka’bah yang dipimpin oleh
Raja Abraha). Peristiwa ini diabadikan dalam salah satu surah al-Qur’an yang
dikenal dengan surah al-Feil (gajah).
Nama
lengapnya “Ustman bin Affan bin Abu al-‘Ashi bin Ummayah bin Abdussyam bin
Abdul Manaf. Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang
punya dua cahaya). Sebab digelari Dzunnuraian karena Rasulullah menikahikan dua
putrinya untukny; Roqqoyah dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat,
Rasulullah berkata; “ Sekiranya kami punya anak perempuan yang ketiga, niscaya
aku nikahkan denganmu.” Dari pernikahannya dengan Roqoyyah lahirlah anak
laki-laki. Tapi tidak sampai besar anaknya meninggal ketika berumur 6 tahun
pada tahun 4 Hijriah. Beliau wafat pada tahun 35 Hijriah berumur 82 tahun.
Menjabat sebagai khalifah ketiga selama 12 tahun.
Menikahi
8 wanita, empat diantaranya meninggal yaitu Fakhosyah, Ummul Banin, Ramlah dan
Nailah. Dari perkawinannya lahirlah 9 anak laki-laki; Abdullah al-Akbar,
Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid, Sa’id dan Abdul Muluk. Dan 8
anak perempuan.
Selama
menjabat sebagai kholifah banyak wilayah yang ditaklukan yaitu Afrika, Ciprus,
Thabarstan, Khurosan, Armania, Qauqaz, Karman dan Sajastan. Masa kekhalifannya
merupakan masa yang paling makmur dan sejahtera. Konon ceritanya sampai
rakyatnya haji berkali-kali. Bahkan seorang budak dijual sesuai berdasarkan
berat timbangannya.
Beliau
adalah kholifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekkah)
dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan
rukun Islam kelima (haji). Bagitu juga membangun armada pasukan laut (merine)
untuk umat Islam, mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya, membuat
bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara. Hal ini belum pernah
dilakukan oleh kholifah sebelumnya. Abu Bakar dan Umar bin Khotob biasanya
mengadili suatu perkara di masjid.
Pada
masanya, khutbah Idul fitri dan adha didahulukan sebelum sholat. Begitu juga
adhan pertama pada sholat Jum’at. Beliau memerintahkan umat Islam pada waktu
itu untuk menghidupkan kembali tanah-tanah yang kosong untuk kepentingan
pertanian.
Beliau
adalah sosok laki-laki yang tampan dan gagah. Kulitnya berwarna agak hitam,
botak,berjenggot tegal dan pergelanggan tanggannya besar. Pribadinya sangat
pemalu hingga suatu ketika baju Rasulullah tersingkap hingga kelihatan pahanya.
Kemudian Abu Bakar dan Umar masuk rumahnya. Pada waktu Utsman hendak minta izin
masuk, Rasulullah menutup pahanya yang terbuka. Utsman berkata; “Ingat, aku
betul-betul malu dengan seorang yang malaikat sendiri merasa malu dengannya.”
Perjuangannya
dalam membela Islam tidak hanya dengan hartanya saja. Tapi juga raga dan
nyawanya. Beliau sangat senang mengeluarkan hartanya demi kepentingan Islam.
Hingga pernah mengirimkan setengah pasukan ke medan perang dengan hartanya.
Pernah mendermakan 300 unta dan 50 kuda tunggangan. Begitu juga mendermakan
1000 dinar yang diserahkan langsung kepada Rasulullah. Rasulullah pun berkata;
“Apa yang diperbuat pada hari ini, Utsman tidak akan merugi (di
akherat)”(HR.Tirmidhi). pada waktu orang-orang membutuhkan air untuk keperluan
dirinya dan hewan ternaknya, Utsman membeli sumber mata air dari Raimah, seorang
yahudi, untuk diwakafkan kepada umum. Mengenai kedermawannya, Abu Hurairah
berkata; “Utsman bin Affan sudah membeli surga dari Rasulullah dua kali;
pertama ketika mendermakan hartanya untuk mengirimkan pasukan ke medan perang.
Kedua ketika membeli sumber air (dari Raimah)”(HR.Tirmidhi).
Beliau
termasuk 10 orang yang dikabarkan akan masuk surga. Dalam menjalani hidupnya,
beliau sangat takut dengan azab dan siksa Allah. Hingga suatu ketika berkata;
“Sekiranya diriku berada di antara surga dan neraka dan saya tidak tahu mana
diantara dua itu saya aka masuk, niscaya saya akan pilih menjadi abu sebelum
aku tahu ke mana saya dimasukkan.” Rasulullah pernah mengkabarkan bahwa dirinya
termasuk ahli surga karena sabar dan tawakal menghadapi cobaan dan derita dari
Allah. Begitu fitnah yang menimpa dirinya hingga akhirnya terbunuh secara kejam
dan dholim.
Pada
waktu perang Uhud, beliau berdiri bersama Rasulullah, Abu Bakar dan Umar.
Tiba-tiba gunung itu bergetar, kemudian Rasulullah berkata; “Mohon jangan lari,
tetap berada di Uhud. Jangan takut, kamu bersama nabi, Abu Bakar dan dua orang
saksi”(HR.Bukhori).
Pada
masa kekhalifahanya, Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi yang pura-pura masuk
Islam, mengumpulkan massa untuk melakukan protes terhadap Utsman. Mereka
menuntut Utsman agar tidak menunjuk orang-orang yang duduk di pemerintahannya
dari keluarga Utsman. Utsman bukanlah kholifah yang rakus akan harta benda dan
kekuasaan. Ijtihad Utsman dalam menentukan orang-orang yang menjabat di
pemerintahnya didasarkan pada kompetensi dan kecakapan. Mereka yang dipilih
adalah orang-orang yang ahli di bidangnya. Lebih dari itu mereka adalah
orang-orang yang takwa. Dalam peristiwa ini, Utsman dibunuh ketika sedang
membaca al-Qur’an di rumahnya pada waktu pagi hari raya Idul Adha. Beliau mati
syahid pada tahun 35 Hijriah berumur 82.
Dari
Abdullah bin ar-Rumy berkata, “Utsman bin Affan biasanya kalau berdiri di depan
kubur menangis hingga air matanya membasai jenggotnya. Seseorang bertanya,
“Kamu ingat surga dan neraka tapi kamu tidak menangis. Kamu ingat kubur tapi
kamu menanggis?” Beliau menjawab, “Saya mendengar Rasulullah bersabda “Kubur
adalah rumah pertama dari rumah-rumah menuju akherat. Sekiranya orang selamat
dari siksa kubur, maka setelahnya akan menjadi mudah. Jika tidak selamat maka
setelahnya akan terasa berat dan susah.” Dari al-Hasan berkata, “Saya lihat
Utsman tidur di masjid dengan berselimut. Tidak ada seorang pun di sekitarnya.
Padahal beliau adalah seorang amirul-mukminin”(al-Hilyah;1/60).
Inilah
sejarah kali pertama darah mengalir bercucuran dari tubuhnya sebagaimana
disebutkan dalam firman Allah; “Maka niscaya Allah akan cukupkan bagi
kalian…(QS.Al-Baqoroh;138). Beliau dimakamkan di kuburan Baqi’ (kuburan yang
berada samping masjid Nabawi) setelah melarang untuk ikut mengantar jenazah
bagi orang-orang yang melakukan protes.
Category: Khalafaur Rasyidin, SAHABAT NABI, Tarikh Islam
0 komentar