AR ROZI BAPAK KEDOKTERAN ARAB (865-925)
Ilmuwan selanjutnya yang
merupakan salah satu ilmuwan Muslim yang mempunyai pengaruh yang bersar bagi
kehidupan manusia adalah Ar Razi. Seperti hanlnya iluwa Mulsim lainnya, nama Ar
Razi bukanlah nama aslinya, melainkan nama yang diambil dari nama kota tempat
kelahirannya Ar Rayy, dekat kota Teheran Iran. Ar Razi mempunyai nama lengkap
yaitu Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar Razi.
>>>>Ar-Razi (865-925)<<<<
Ar Razi mulai mempelajari ilmu
kodokteran di kota Bagdad saat ia menginjak usia remaja, yaitu sat dia berusia
13 tahun. Diusianya yang masih muda, ia tekenal sebagai seorang pakar
obat-obatan dan kimia. Karirnya sebagai penyembuh manusia dilakoninya samapai
ia menghembuskan napas terakhirnya di Bagdad Irak saat usianya menginjak enam
puluh tahun.
Selama masa hidupnya, telah banyak posisi terkenal
yang pernah dirainya. Diantaranya ia pernah menjadi dokter kepala Rumah Sakit,
baik di kota kelahirannya maupun di Bagdad.
Bagitupun jasa-jasa Ar Razi
dibidang keilmuwan lainnya, telah disebutkan bukunya yang berjudul Kitab al
Arar diterjemahkan oleh Gerard of Cremona. Kitab al Asrar memuat informasi
penting tentang bidang keilmuwan Farmakologi[1].
Buku ini masih dipakai hingga abad ke-19 sebagi buku pegangan praktikum
kedokteran di dunia barat.
Selain Kitab Al Asrar, Ar Rozi
pun menghasilkan karya tulis lainnya diantaranya adalah, buku al Hawi
(komprehensif, Judul Latinnya Totum Continens) diterjemahkan oleh dokter
yahudi di Sisilia, faraj ben Salim pada tahun 1279. Kitab ini terdiri dari 20
jilid (buku yang sangat luar biasa), bahkan buku ini masih menjadi dasar kuliah
di dalam bidang kedokteran pada universitas di Eropada hingga abad ke-16.
Karya lainnya adalah al
Judari wa al Hasabah (Risalah tentang cacar dan campak, judul latinya De
Variolis et Morbilis) diterjemahkan di Venezia tahun 1565 dan membuka
antusiasme baru mengenai hal tersebut pada abad ke-18 (seperti telah tercatat
dalam sejarah serum untuk cacar ditemukan pada tahun 1796 oleh seorang ilmuwan
inggris, Edwar Jenner). Di dalam buku ini Ar Razi membedakan cacar dan campak
serta mendeskripsikannya dengan seksama berdasarkan diagnosis terhadap
gejala-gejala yang terjadi pada masing-masing penyakit tersebut.
Banyak pemikiran Ar Rozi di
bidang kedokteran, diantaranya beliau dikabarkan sebagai dokter pertama yang
menulis tentang kerikil dalam ginjal dalam kantung kemih, serta
gejala-gejalanya dan pengobatannya, ada juga yang berpendapat bahwa ia sebagi
dokter pertama yang menyusun buku tentnag kedokteran anak-anak terpisah dengan
dokter umum. Wajar saja dengan berbagai pemikirannya Ar Razi mendapat gelar
sebagai “Bapak Kedokteran Arab”.
Seperti orang besar lainnya,
banyak kisah-kisah menarik yang berasal dari pengalaman Ar Razi. Dikabarkan
bahwa beliau memiliki suara yang merdu, bakatnya itu sering ia gunakan untuk
menghibur pasiennya sehingga melupakan beban pikiran yang menimpa mereka akibat
penyakit yang mereka derita.
Ar Razi juga dikenang memiliki
cara yang unik dalam menentukan posisi untuk pendirian rumah sakit baru. Cara
yang dilakukannya adalah dengan digantungkannya sejumlah daging di berbagai
tempat dikota yang akan didirikan rumah sakit. Setelah beberapa lama, beliau
melihat kembali kondisi daging-daging tersebut. Kemudian beliau memilih tempat
yang didalamnya dapat bertahan lama daging yang telah digantung tersebut alias
tidak busuk. Ketentuan ini dilakukan karena menurut ar Razi udar di temapt
tersebut relative tidak banyak mengandung kuman.
Di bidang kimi, Ar Razi juga
mengeluarkan beragam hal yang manfaat. Beliau dikenal memiliki peralatan dan
perlengkapan yang lengkap untuk dapat melakukan proses kimia di ruangan
kerjanya, yang dapat dikategerikan antara instrument untuk mencampurkan
unsure-insur kimia dan instrument untuk mempersiapkan obat-obatan.
Demikianlah kisah perjalan
hidup singkat dari Ar Razi, semoga kita bias meneladani kegigihannya dalam
mengahasilkan dan memberikan manfaat untuk orang banyak.
Muhammad Razi, 50 Ilmuwan Muslim Populer
[ILMUWAN MUSLIM, @KAWANI 2014]
[1] ilmu tentang interaksi antara
obat, sistem, dan proses hidup untuk kepentingan diagnosis, pencegahan,
perawatan, dan pengobatan penyakit
Category: ILMUWAN MUSLIM, Recent Post, ULAMA SALAF
0 komentar