IBNU RUSYD FILSUF MUSLIM DUNIA
Siapa motor pengeritik utama dari tokoh sebelumnya
yang pernah kita bahas “Imam al-Ghazali”? jawabanya ya dia adalah Ibnu Rusyd. Tidak
hanya seorang pengeritik, ia sendiri menelorkan pandangan – pandangan filsafatnya
yang diakui kehebatannya oleh banyak orang, baik kalangan Muslim, yahudi,
maupun Kristiani.
Nama lengkap Ibnu Rusyd adalah Abu al-Wahd Muhammad
bin Ahmad Ibnu Rusyd. Oleh para penulis barat ia dikenal dengan nama Averroes. Berbeda
dengan al-Ghazali yang dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu, maka Ibnu
Rusyd dilahirkan dari keluarga yang terpandang di Kordova, Andalusia (sekarang
termasuk negara spayol).
Sejak kecil ia telah memiliki minat yang kuat untuk
mempelajari beragam hal. Kegemarannya ini ditunjang dengan fasilitas publik
yang terdapat di kordova. Kota tersebut memang terkenal memiliki perpustakaan
besar yang menyimpan setengah juta buku! Sungguh sebuah ukuran yang menakjubkan
untuk masa itu.
Kurang banyak bahan yang bisa saya kumpulkan untuk mengisahkan
masa muda Inbu Rusyd. Namun, diketahui bahwa di pertengahan usia empat puluhan
ia diangkat menjadi qadi (hakim) di sevilla dan kordova. Pengangkatan ini
terjadi karena ia dianggap memiliki pengetahuan yang luas di bidang hukum.
Selain menjadi pakar di bidang hukum, ia juga terkenal
sebagai seorang dokter. Di usia paruh baya, tepatnya lima puluh enam tahun, ia
dipanggil ke marrekesh (wilayah maroko sekarang) untuk menjadi dokter istana
oleh khalifah Abu Yaqub Yusuf dari dinasti Muwahhid. Kekhalifahan ini adalah
tandingan dari kekhalifahan Abasiyyah. Namun, walaupun antara kedua kekhalifahan
saling mengakui bahwa masing-masing paling benar, mereka saling bahu membahu
untuk mengusir penjajah perang saling dari tanah palestina.
Dimasa khalifah Abu Yaqub Yusuf, kehidupan Ibnu Rusyd
tidak mengalami gejolak yang berarti. Sedangkan pada masa al-Mansyur, anak dari
Yusuf, nasib Ibnu Rusyd berubah. Beliau dicurigai menyebarkan ajaran yang
menyimpang, berkaitan dengan pemikirannya dalam filsafatnya. Akhirnya, beliau
dibuang. Pada usianya yang kke-72 tahun ia dipanggil kembali ke istana namun
tidak lama kemudian beliau wafat.
Jasa-jasa Ibnu Rusyd yang paling dikenang adalah
pemikirannya dibidang filsafat. Bukunya yang sangat terkenal, Tahafut at
Tahafut (kekacauan dari kekacauan), adalah jawaban terhadap buku tahafut
al falasifah (kekacauan dari para filusuf) yang dituli al-Ghazali. Karya inilah
yang menyebabkan Ibnu Rusyd pada masa itu lebih dihargai di dunia Kristen dan
Yahudi dibandingkan di dunia Islam.
Ibnu Rusyd juga terkenal sebagai seorang komentator
pemikiran Aristoteles. Makna dari komentator di abad pertengahan adalah seorang
penulis yang membuat suatu karya ilmiah atau filosofis yang menggunakan tulisan
orang-orang terdahulu sebagai latar belakang dan kerangka kerjanya. Sesuai dengan
pengertian itu, komentator Ibnu Rusyd merupakan suatu seri dari risalat-risalat
yang menggunakan sebagian dari judul karya Aristoteles dan Ibnu Rusyd
menguraikan isinya dengan kata-katanya sendiri.
Karya-karya filsafatnya seringkali menyebabkan ada
yang menganggapnya sebagai orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Pemahamannya seperti
ini bukanlah suatu peryataan yang sehat dan tepat karena walaupun Ibnu Rusyd
menyatakan bahwa kebenaran filosofil dapat diperoleh melalui rasio, tetapi kebenaran religius
heruslah berdasarkan keimanan.
Selain sebagai seorang filsuf, Ibnu Rusyd juga
terkenal dalam pemikirannya dibidang kedokteran. Karyanya yang menonjol
dibidang kedokteran, Al Kuliyat fi al Tibb (kuliah tentang Obat-obatan),
diselesaikan pada saat Ibnu Rusyd berkepala tiga. Dalamnya buku tersebut ia
menulis bahwa tidak ada orang yang dapat terkena cacar dua kali. Pemikirannya yang
lain, yang relevan dengan keadaan sekarang adalah betapa bermanfaatnyaa
olahraga bagi kesehatan. Ia juga menulis secara ilmiah dasar-dasar karantina
dan menjelaskan bahwa terdapat penyakit yang penularannya dapat melalui
persentuhan, atau memakai peralatan makan, minum, pakaian yang sama. [Kawani,
@Ilmuwan Muslim].
Sumber : Muhammad Razi, 50 Ilmuwan Muslim Populer
Category: ILMUWAN MUSLIM, Recent Post, Ulama Kalam, ULAMA SALAF
Jalan hijrah