IBNU SINA - BAPAK KEDOKTERAN

Unknown | 9/12/2014 | 0 komentar


Siapa Ilmuan muslim abad pertengahan yang dijuluki sebagai “pangeran dan sheikh dari orang-orang yang terpelajar”? Jawabannya, Ibnu Sina. Bapak kedokteran. Beliau memiliki nama lengkap Abu Ali Al Husain bin Abdullah Ibnu Sina. Beliau ilmuwan memiliki kemampuan setara atau sama baiknya dalam berbagai bidang ilmu, khususnya filsafat dan kedokteran. Hal ini berbeda dengan al-Ghazali yang sering dikaitkan dengan teologi Islam atau Ibnu Rusyd yang sering dikaitkan dengan filsafat, walaupun mereka berdua juga menguasai bidang-bidang ilmu lainnya.


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>Ibnu Sina (980-1037) <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Masa Kecil Ibnu Sina
Sebelum kita berlanjut dalam membahas pengaruh Ibnu sina dibidang keilmuan, alangkah lebih baiknya kita mengulas terlebih dahulu mengenai riwayat hidupnya terlebih dahulu. Ibnu Sina dilahirkan di desa Afsyina, dekat kota Bukhara (sekarang nih wilayah Uzbekistan) pada tahun 980 M. Kegigihannya dalam menimba ilmu telah terlihat dari kecil, sehingga Al-Qur’an dapat dihafalkan saat ia berusia sekitar 10 tahun, Subahanallah!

Masa Remaja Ibnu Sina
Pada masa remaja mulai tertarik dengan cara mengobati atau menyembuhkan orang. Tidak heran jika ia sangat menggemari pelajaran-pelajaran di bidang kedokteran. Walhasil di usia yang masih muda yaitu 16 tahun, ia dikabarkan dapat membuka tempat praktik kedokteran sendiri. Ia juga dikenal menguasai bidang-bidang yang menjadi dasar ilmu filsafat yang akan dikembangkan olehnya, seperti logika dan metafisikannya Al Farabi mengenai uraian Aristoteles.

Menjadi Thabib Istana
Kecemerlangannya sebagai seorang penyembuh, menggema di seantero negeri. Tak lama kemudian, yaitu setahun setelah ia membuka praktik, ia dipanggil ke istana oleh penguasa Bukhara yang sedang sakit. Konon, telah banyak dokter yang diutus untuk menyembuhkanna, tapi belum ada yang berhasil. Kini giliran Ibnu Sina mencobanya. Dan ia Alhamdulillah berhasil.

Jasanya yang telah menyembuhkan penguasa Bukhara membuat Ibnu Sina mendapat kemudahan untuk belajar di perpustakaan penguasa yang memiliki beragam buku yang tentu saja sangat bernilai. Hal ini membuat Ibnu Sina dapat lebih memperdalam berbagai ilmu yang dikuasainya, juga mempelajari berbagai ilmu lainnya.

Rahasia kecemerlangan pemikiran Ibnu Sina
Salah satu faktor yang membuat Ibnu Sina lancar dalam menyerap ilmu adalah ia sangat percaya makna ketenangan dalam hidup pada jalan Allah. Setiap kali ia menemukan masalah yang pelik, ia dikabarkan selalu pergi ke masjid untuk I’tikaf, shalat, dan zikir. Hal in membuatnya lebih arif dalam mengamati berbagai kesulitan yang ada dan menemukan solusi dalam memecahkannya. (mungkin ada pihak yang skeptis mengenai kiat ini namun Ibnu sina telah memberikan fakta nyata dalam kehidupannya). Insya Allah.

Kisah menganai Metode pengobatan Ibnu Sina
Kisah ini bercerita mengenai seorang pemuda yang tertimpa suatu penyakit yang tidak ada satu pun obat yang manjur. Ibnu Sina mengobatinya dengan memeriksa denyut jantung pasiennya seraya mengamati paras wajahnya, dan menyuruh asisten itu menyebutkan lingkungan-lingkungan dalam kota di mana pemuda itu tinggal. Ketika samapi disebut nama suatu lingkungan, bertambahlah denytan jantung orang sakit. Kemudian beliau menyuruh asistennya menyebutkan nama-nama kepala keluarga lingkungan itu. Pada waktu menyebutkan suatu keluarga tertentu, berubahlah wajah orang yang sakit itu. Akhirnya Ibnu Sina berkesimpulan bahwa penyakit pemuda itu adalah jatuh cinta pada seorang wanita, dan penyembuhannya hanya dengan menikahkannya dengan seorang wanita dari kelurga yang menyebabkan wajahnya berubah ketika disebutkan namanya.

Jiwa yang haus Ilmu Pengetahuan
Ibnu Sina juga memiliki jiwa petualangan yang besar. Sering ia mengadakan perjalanan keluar wilayah bukhara. Hal ini dilakukannya selain untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang dikuasainya, ia juga tertarik untuk mempelajari hal-hal yang belum dikuasainya. Tidak heran jika setiap negeri yang dikunjunginya, ia selalu mendapat penghormatan dan penghargaan.

Karya Tulis Ibnu Sina
Sebagai seorang dokter, Ibnu Sina membuat satu karya cemerlang yaitu Qanun fi al Tibb (peraturan tentang Pengobatan). Buku ini menjelaskan berbagai penjelasan otentik mengenai beragam penyakit seperti radang paru-paru dan daftar 760 macam obat yang disertai cara efektif untuk menggunakannya. Tidak heran jika buku ini dijadikan buku teks dalam ilmu kedokteran Barat selama 6 (Enam) abad lamnya. Oleh para penulis latin, Ibnu Sina lebih dikenal dengan nama Avicenna.

Selain dibidang pengobatan, Ibnu Sina juga dikenal sebagai penggemar filsafat terutama filsafat al-Farabi, salah satu karya Ibnu Sina dibidang filsafat adalah Kitab Syifa An Nafs (Buku Penyembuhan Jiwa) dikenal dengan nama sufficietia diabad pertengan eropa. Karya lainya yang tidak kalah populernya adalah Kitab al Isyarat wa al Tanbihat (Buku Isyarat dan Petunjuk). Karya tulis Ibnu Sina tidak hanya sebatas pada bidang filsafat dan kedokteran loh masih banyak lagi  seperti geometri, astronomi, teologi, filologi, dan seni. Salah satu puisi terkenalnya adalah syair panjang mengenai “turunnya jiwa ke raga dari bidang yang yang lebih tinggi” yang masih dihafalkan oleh anak-anak sekolah di Timur Tengah.

Wafatnya Ibnu Sina
Ibnu Sina Wafat saat ia melakukan perjalanan ke Handaman (sekarang wilayah Iran) di Usia yang ke-57. Usia yang cukup muda. Semoga Allah menempatkan di tempat yang Agung disisi-Nya.

Banyak sekali petikan Hikmah dari kisah hidup Ilmuwan besar ini, semoga kita sebagai generasi Muslim menjadi penerus perjuangan dan dakwah yang telah beliau samapaikan untuk kemajuan ummat. Sekali lagi semoga kita mampu memetik hikmah dari kisah ini... terimaksih Semoga bermanfaat, Wassalamu’alaikum.

Sumber: Muhammad Razi: 50 Ilmuwan Muslim Populer

Wallahu ‘Alam [Ilmuwan Muslim]

Category: ,

About wandibudiman.blogspot.com:
Blog ini merupakan blog yang dikelola oleh Wandi Budiman, seorang manusia lemah yang selalu mencari keridhaan dari Tuhannya (Allah swt). Terimaksih sudah berkunjung ke Blog ini Semoga apa yang sudah di posting di Blog ini menjadi Sesuatu yang bermanfaat.Amin..

0 komentar