LIMA KEMULIAAN RASULULLAH SAW
Lima kemuliaan yang telah Allah berikan kepada Nabi
Muhammad Rasulullah SAW.
Ilustrasi lafadz Nama Rasulullah Muhammad saw (Gambar: votreesprit.wordpress.com) |
اِن اللهَ تعالى اَكرَمَ نَبيهُ
محمدًا ص. بخمسِ كَرَامَاتٍ: اَكرَمَهُ بَالاِسمِ وَالجِسمِ وَالعَطَاءِ
وَالخَطَأِ وَالرِضَا. اَمَا الاِسْمِ فَنَادَاهُ باِالرِّسَالَةِ وَلَمْ
يُنَادِهِ بِالِاسمِ كَمَا نَادَى جَمِيعَ الاَنْبِيَاءِ. واما الجِسمِ فَإِذَا
دَعَا النَبِيّ ص. شَيْئًا فَأَجَبَ هُوَ بِنَفْسِهِ عَنهُ وَلَمْ يَفْعَلْ ذلِكَ
لِسَائِرِ الاَنْبِيَاءِ. وَامّا العَطَاءُ فَأَعْطَاهُ بِلَاسُؤَالٍ . وَاَمَا
الخَطَاءُ فَذَكَرَالعَفْوَ قَبْلَ ذَنْبِهِ . وَامّا الرِضَا فَلَمْ يَرَدَّ
فِدْيَتَهُ وَلاَصَدَقَتَةُ وَلَانَفَقَتُهُ كَمَا رَدَهَا عَلَى
سَائِرِالاَنْبِيَاءِ.
Artinya: “Sesungguhnya Allah memuliakan Nabi Muhammad SAW
dengan lima karomah/kemuliaan. Yaitu, Allah telah memuliaan namanya,
badannya, anugrahnya, kesalahannya, dan ridhanya. Kemuliaan yang telah
Allah berikat terkait dengan namanya adalah beliau dipanggil Rasul bukan
dipanggil namanya seperti pada Nabi-Nabi lain. Kemuliaan Allah pada badan
Rasulullah adalah apabila beliau berdo’a memohon sesuatu maka dijawab oleh
dirinya sendiri sesuatu hal yang tidak diperbuat Allah pada Nabi-nabi lain.
Kemuliaan Allah dalam hal anugerahnya adalah belia diberi anugrah tanpa
memohonnya, kemuliaan Allah pada kesalahannya adalah beliau telah diampuni
dosanya sebelum melaksanakan dosa, dan kemuliaan Allah pada ridhanya adalah
tidak ditolaknya fidyah, sedekah, maupun nafkah yang diberikan beliau
rasulullah, suatu hal yang ditolak dari nabi sebelumnya.[1]
Jumhur ulama rahmatullahi ‘alaihim ajma’in berkata:
” Allah SWT memuliakan Nabi Muhammad SAW dengan lima kehormatan, yaitu :
1. Dlm hal nama;
2. Dlm hal tubuh;
3. Dlm hal pemberian;
4. Dlm hal kesalahan; dan
5. Dlm hal ridha.”
Pertama dalam hal NAMA;
maksudnya beliau di panggil dgn sebutan Rosul dan tidak
di panggil dengan namanya sebagaimana ketika Allah memanggil nabi-nabi yg
lainnya, spti Adam, Nuh, Ibrahim, dsb. Allah telah berfirman:يأيها الرسول بلغ مآ
أنزل إليك “wahai Rosul, sampaikanlah apa yang telah diturunkan
kepadamu.” (al-maa’idah-67)
Kedua dalam hal TUBUH;
maksudnya ketika beliau berdo’a atau memohon sesuatu yang
berkaitan dengan masalah tubuh, do’a beliau dikabulkan, sementara Allah tidak
berbuat demikian terhadap nabi-nabi yg lain. Disebutkan dlm satu riwayat bhwa
Nabi SAW berhasil mengembalikan mata Qatadah ke tempat semula yg tadinya keluar
dan menggelantung di pipinya.
Ketiga dalam hal PEMBERIAN;
maksudnya adalah Allah memberikan sesuatu kepada beliau
meskipun tanpa ada permintaan lebih dahulu. Allah tlah berfirman:إنآ أعطينك الكو ثر “sesungguhnya
Kami telah memberikan ni’mat yg banyak kepadamu.” (al-kautsar 1)ولسوف يعطيك ربك
فترضى “dan kelak Robbmu pasti memberikan karunia-Nya kepadmu,
lalu (hati) kamu menjadi puas.” (adh-dhuha-5)
Keempat dalam KESALAHAN;
maksudnya adalah adanya pema’afan sebelum perbuatan
dosanya beliau kerjakan. Sebagaiman Allah berkata:عفا الله عنك “Allah
telah mema’afkanmu.” (at-taubah-43)
Kelima dalam hal RIDHA; maksudnya adalah fidyah,
shadaqah, dan nafkah yang beliau keluarkan tidak ada yang di tolak oleh Allah,
sementara Allah pernah menolak dari nabi-nabi yg lain. Disebutkan dalam satu
riwayat bahwa beliau pernah menyembelih qurban untuk ummat beliau dan membayar kifarat
untuk seseorang dari kalangan ummat beliau karena melakukan hubungan
suami-istri pada siang Ramadan.[2]
[1] Syekh Nawawi al-Bantani. Terjemahan
Nashoihul Ibad; Nasehat Penghuni Dunia. Terj. Aly As’ad. (Kudus: Menara Kudus. 1983). hlm.
123-125.
[2] Syekh Nawawi al-Bantani. Nashoihul
Ibad; Nasihat-Nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak. Terj. Fuad
Kauma. (Bandung: Irsyad Baitus Salam. 2012).hlm. 217-219.
Category: Artikel Islam, Kitab Kuning, Tarikh Islam