7 (TUJUH) CIRI MANUSIA 'SOK TAHU' DALAM QS. Al-A’LAQ (2)
7 (TUJUH) CIRI MANUSIA 'SOK TAHU' DALAM QS. Al-A’LAQ (2)
Ilustrasi Gamabar : belajarnulisideologis.files |
Lanjutan.....
'Sok tahu' pada dasarnya adalah "merasa sudah cukup
berpengetahuan" padahal sebenarnya kurang tahu. Masalahnya, orang yang sok
tahu biasanya tidak menyadarinya. Lantas, bagaimana kita tahu bahwa kita 'sok
tahu'? Mari kita mengambil hikmah dari Al-Qur'an. Ada beberapa ciri 'sok tahu'
yang bisa kita dapatkan bila kita menggunakan perspektif surat al-'Alaq.
4. Merendahkan Orang Lain Yang Tidak Sepaham
Bagi orang Islam yang sok tahu, siapa saja yang bertentangan dengan
pendapatnya, segera saja ia menuduh mereka telah melakukan bid'ah, sesat,
meremehkan agama, dan sebagainya. Bahkan, misalnya, sampai-sampai ia melarang
orang-orang lain melakukan amal yang caranya lain walau mereka punya dalil
tersendiri. Ia menjadikan dirinya sebagai "Yang Maha Tahu", terlalu
yakin bahwa pasti pandangan dirinyalah satu-satunya yang benar, sedangkan
pandangan yang lain pasti salah. Padahal, Allah Swt berfirman: "Janganlah
kamu menganggap diri kamu suci; Dia lebih tahu siapa yang memelihara diri dari
kejahatan." (an-Najm [53]: 32)
Muslim yang sok tahu cenderung menganggap kesalahan kecil sebagai dosa
besar dan menjadikan dosa itu identik dengan kesesatan dan kekafiran! Lalu atas
dasar itu dengan gampangnya ia mengeluarkan 'vonis hukuman mati'. Padahal,
dalam sebuah hadits shahih dari Usamah bin Zaid dikabarkan, "Barangsiapa
mengucapkan laa ilaaha illallaah, maka ia telah Islam dan terpelihara jiwa dan
hartanya. Andaikan ia mengucapkannya lantaran takut atau hendak berlindung dari
tajamnya pedang, maka hak perhitungannya ada pada Allah. Sedang bagi kita cukuplah
dengan yang lahiriah."
5. Menutup Telinga dan Membuang Muka Bila Mendengar Pendapat Lain
Orang yang sok tahu tidak memberi peluang untuk berdiskusi dengan orang
lain. Kalau toh ia memasuki forum diskusi di suatu situs, misalnya, ia
melakukannya bukan untuk mempertimbangkan pendapat yang berbeda dengan
pandangan yang selama ini ia anut, melainkan untuk mengumandangkan pendapatnya
sendiri. Ia hanya melihat selayang pandang gagasan orang-orang lain, lalu
menyerang mereka bila berlainan dengannya. Ia tidak mau tahu bagaimana mereka berhujjah
(berargumentasi).
Di samping itu, orang yang sok tahu itu bersikap fanatik pada pendapat
golongannya sendiri. Seolah-olah ia berseru, "Adalah hak kami untuk
berbicara dan adalah kewajiban kalian untuk mendengarkan. Hak kami menetapkan,
kewajiban kalian mengikuti kami. Pendapat kami semuanya benar, pendapat kalian
banyak salahnya." Orang yang terlalu fanatik itu tidak mengakui jalan
tengah. Ia menyalahgunakan aksioma, "Yang haq adalah haq, yang bathil
adalah bathil."
6. Suka Menyatakan Pendapat Tanpa Dasar Yang Kuat
Muslim yang sok tahu gemar menyampaikan pendapatnya dengan mengatasnamakan
Islam tanpa memeriksa kuat-lemahnya dasar-dasarnya. Ia suka berkata,
"Menurut Islam begini.... Islam sudah jelas melarang begitu...." dan
sebagainya, padahal yang ia ucapkan sesungguhnya hanyalah, "Menurut saya
begini.... Saya melarang keras engkau begitu...." dan seterusnya. Kalau
toh ia berkata, "Menurut saya bla bla bla....", ia hanya mengemukakan
opini pribadinya belaka tanpa disertai dalil yang kuat, baik dalil naqli maupun
aqli.
7. Suka Berdebat Kusir
Jika pendapatnya dikritik orang lain, orang yang sok tahu itu berusaha
keras mempertahankan pandangannya dan balas menyerang balik pengkritiknya. Ia
enggan mencari celah-celah kelemahan di dalam pendapatnya sendiri ataupun
sisi-sisi kelebihan lawan diskusinya. Sebaliknya, ia tekun mencari-cari
kekurangan lawan debatnya dan menonjol-nonjolkan kekuatan pendapatnya. Dengan
kata lain, setiap berdiskusi ia bertujuan memenangkan perdebatan, bukan mencari
kebenaran.
Demikianlah beberapa ciri orang yang sok tahu menurut surat al-'Alaq dalam
pemahamanku. Dengan mengenali ciri-ciri tersebut, semoga kita masing-masing
dapat melakukan introspeksi dan memperbaiki diri sehingga kita tidak menjadi
orang yang sok tahu. Aamien.
Aisha Chuang (Sumber: Eramuslim - Kamis, 12 Juni 2003)
Category: Artikel Islam