10 MUTIARA YANG AKAN DIAMBIL JIBRIL
Pada Jum’at 28 Februari 2014 ini
di Masjid Amaliah Ciawi Bogor, Khatib membawakan suatu tema khutbahnya tentang terdapat 10 mtiara kehidupan
yang akan di ambil oleh malak jibril dimuka bumi ini setelah kepergian NabiMuhammad. Saw.
Kilau Mutiara. Sumber Gambar:Syiartauhid.info |
Ketika Rasulullah
dalam keadaan sakit yang menghantarkan beliau wafat, malaikat jibril datang
menemuinya. Setelah berbincang sejenak Rasulullah bertanya kepada jibril
"jibril,apakah kamu nanti masih akan sering turun ke bumi ketika aku sudah
meninggal?" jibril menjawab "masih rasul,saya akan turun sepuluh kali
lagi ke bumi, saya turun untuk mengambil sepuluh mutiara dari bumi ini
sepeninggalmu".
رُوِىَ أَنَّ
جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ نَزَلَ عَلَى النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فىِ مَرَضِ مَوْتِهِ فَقاَلَ ياَجِبْرِيْلُ هَلْ تَنْزِلُ مِنْ بَعْدِى
؟؟ فَقاَلَ نَعَمْ ياَرَسُوْلَ اللهِ أَنْزِلُ عَشْرَ مَرَّاتٍ أَرْفَعُ العَشْرَ
الجَواَهِرِ مِنَ الأَرْضِ قاَلَ ياَ جِبْرَيْلُ وَماَتَرْفَعُ مِنْهاَ ؟ قاَلَ ؛ (الأَوَّلُ)
أَرْفَعُ البَرَكَةَ مِنَ الأَرْضِ (وَالثَّانىِ) أَرْفَعُ المَحَبَّةَ مِنْ
قُلُوْبِ الخَلْقِ (وَالثَّالِثُ) أَرْفَعُ الشُّفْقَةَ مِنْ قُلُوْبِ الأَقاَرِبِ
(وَالرَّابِعُ) أَرْفَعُ العَدْلَ مِنَ الأُمَراَءِ (وَالخاَمِسُ) أَرْفَعُ
الحَياَءَ مِنَ النِّساَءِ (وَالسَّادِسُ) أَرْفَعُ الصَّبْرَ مِنَ الفُقَراَءِ
(وَالسَّابِعُ) أَرْفَعُ الوَرَعَ وَالزُهْدَ مِنَ العُلَماَءِ (وَالثَّامِنُ)
أَرْفَعُ السَّخاَءَ مِنَ الأَغْنِياَءِ (وَالتَّاسِعُ) أَرْفَعُ القُرْآنَ (وَالعاَشِرُ)
أَرْفَعُ الإِيْماَنَ
Adapun
mutiara-mutiara yang diambil jibril itu adalah sebagaiberikut:
Para ulama biasa
memaknai barokah dengan ziyadatul khair. Yang secara bahasa dapat diartikan
'tambah baik'. Artinya,sesuatu itu dianggap memiliki kebarokahan jika memang
dapat melahirkan kebaikan yang lain. Misalkan berdagang yang berkah itu akan
menjadikan pedagangnya makin banyak bersedekah dan tambah rajin beribadah.
Begitu pula ilmu yang barokah itu akan menjadikan pemiliknya berprilaku semakin
baik, tidak malah semakin buruk.
Jika demikian,
maka yang tersisa hanyalah rasa benci. Lihatlah sekarang disekitar kita apakah
masih ada cinta dalam hati penguasa yang membuat rakyat dan para petani hidup
makin sengsara
Jikalau harimau
tidak akan memangsa anaknya sendiri, tetapi sering kali kita temukan anak dan
orang tua saling membunuh, bahkan seorang ibu tega menjual bayinya. Bahkan
dalam dunia politik yang semakin menghangat karena musim pilkada, berapa
saudara berubah menjadi musuh. Seperti rasa sayang antar keluarga semakin
menipis.
Kita melihat
bersama dari setiap gerak pemimpin yang banyak sekali pandang bulu dalam
menilai suatu permasalah. Yang punya kedudukan dan uang mereka akan memiliki
kebenaran.
Sudah menjadi
rahasia umum, wanita-wanita sekarang sudah jauh dari tuntunan Islam, dengan
mengumbar syahwat dan mempertontonkan kemolekan tubuhnya. Rasa malu itu kini
telah dirubah menjadi rasa bangga. bahkan sebagian menggunakan alasan seni demi
menutupi kemaluan yang telah hilang
Perlu diakui bahwa
faktor yang mengkondisikan negara miskin dan berkembang tetap aman dan tertata
adalah kesabaran para fakir dalam menerima bagian mereka. Namun,ketika golongan
fakir miskin ini tidak sabar dengan nasib mereka, maka kesenjangan sosial bisa
berubah menjadi kekacauan kekacauan dalam tatanan kehidupan manusia
wira'i adalah
menjaga diri dari yang syubhat dan yang haram, sedangkan zuhud adalah tidak
mementingkan kehidupan dunia dari kehidupan akhirat. Keduanya merupakan
karakter ulama. Akan tetapi jika wira'i dan zuhud telah hilang dari ulama maka
nilai keulamaannya pun mulai berkurang. Nampaknya inilah yang terjadi pada
ulama kita sekarang berbagai fatwa mereka tidak didengar lagi oleh masyarakat.
Pengajiannya hanya dianggap sebagai tontonan dan gurauan semata.
Diantara unsur
yang dapat melanggengkan sirkulasi kehidupan ekonomi dan sosial disuatu
masyarakat adalah kesabaran fakir dan kedermawanan orang kaya, keduanya akan
saling mengisi satu sama lain. Ketika orang kaya menjadi pelit/ tidak mau
mengelluarkan hartanya untuk orang fakir maka akan terjadi kesenjangan yang
semakin merusak tatanan kehidupan umat manusia.
Tepatnya menghilangkan
ruh al-Qur'an itu sendiri sebagai tuntunan dalam kehidupan. Memang kemajuan
teknologi kini makin mempermudah telinga kita mendengarkan lantunan ayat-ayat
al-Qur'an. Melalui mp3, DVD bahkan juga tafsirnya pun dapat diperoleh dengan
mudah pula. Akan tetapi semangat mempelajari dan memahami al-Qur'an itu sendiri
sekarang makin pudar bersama dengan makin mudahnya mendengarkan al-Qur'an .
Iman merupakan
mutiara yang paling berharga bagi umat manusia, karena imanlah yang akan
menjadi alat untuk mendapatkan ridha dari Allah swt.
Semoga kita diberi
kekuatan oleh Allah swt untuk selalu berpegang teguh kepada semua
perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Amin.. Wallahu ‘Alam.
Category: Artikel Islam, HIKMAH
0 komentar