KLASIFIKASI MANUSIA DALAM KITAB IHYA
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarokaatuh,,, Pada majlis tasbih Jum’at
28-Maret-2014 ini alhamdulillah pelaksanaanya sudah di gedung C Universitas
Djuanda Bogor yang baru direnovasi. Narasumber pada Majlis Tasbih Jum’at pagi
ini adalah Ustadz H. Hasan Basri Tanjung, MA.[1]
Materi yang beliau
sampaikan adalah klasifikasi manusia dalam keilmuannya. Beliau menjelaskan apa
yang sudah disampaikan oleh Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya ‘Ulumuddin yang
mengutip perkataan Al-Khalil bin Ahmad, beliau berkata; Manusia itu ada empat
macam, yaitu:
1. Rojulun Yadri wa
Yadri Annahu Yadri (orang yang tahu dan mengetahui bahwa ia tahu). Itulah orang
‘Alim, Ikutilah Dia.
Inilah jenis manusia yang paling
baik, manusia yang mempunyai pengetahuan yang luas dan dia tahu kalau dirinya itu berilmu, maka kemudian ia
menggunakan ilmunya sebaik mungkin untuk kepentingan dan kemanfaatan manusia. Manusia
jenis ini adalah manusia unggul. Manusia yang sukses dunia dan akhirat. Maka seharusnya
kita mendeatinya dan belajar kepadanya.
2. Rojulun Yadri wa Laa
Yadri Annahu Yadri (orang yang tahu, tetapi tidak mengatahui bahwa ia tahu),
ia bagaikan orang yang sedang tidur, maka bangunkanlah!.
Setiap manusia pasi telah
dibekali potensi yang berbeda-beda oleh Allah swt, oleh karena itu selayaknya
kita tidak merendahkan atau menghina seseorang. Namun memang kebanyakan manusia
terkadang tidak mengetahui apa yang menjadi potensi terbesar hidupnya, maka
kewajiban orang yang mengetahui untuk memberikan dan menyalurkan potensi yang
dimiliki oleh jenis manusia itu. Bangunkanlah dia, maka insya allah dia akan
menjadi orang yang memiliki potensi yang luarbiasa.
3. Rojulun Laa Yadri wa
Yadri Annahu Laa Yadri (orang yang tidak tahu dan mengetahui bahwa ia tidak
tahu), orang ini adalah orang yang sedang mencari petunjuk, maka tunjukilah
ia!.
Manusia jenis ini merupakan
seorang pelajar yang sedang mencari ilmu pengetahuan. Dia tahu bahwa dia belum
mempunyai pengetahun oleh karena itu dia mencari ilmu peda orang yang mempunyai
pengetahuan, jenis manusia yang
bisa menyadari kekurangannnya. Ia bisa mengintropeksi dirinya dan bisa
menempatkan dirinya di tempat yang sepantasnya. Karena dia tahu dirinya tidak
berilmu, maka dia belajar. Dengan belajar itu, sangat diharapkan suatu saat dia
bisa berilmu dan tahu kalau dirinya berilmu.
4. Rojulun Laa Yadri wa
Laa Yadri Annahu Laa Yadri (orang yang tidak tahu dan tidak mengetahui
bahwa ia tidak tahu), itulah orang bodoh, jauhilah dia!.[2]
inilah adalah jenis manusia yang paling buruk. Ini jenis
manusia yang selalu merasa mengerti, sok tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu
apa-apa. susahyanya
manusia jenis seperti ini susah disadarkan, kalau diingatkan ia akan membantah
sebaba ia merasa tahu atau merasa lebih tahu. Jenis manusia seperti ini, paling
susah dicari kebaikannya. “manusia yang tidak sukses di dunia, juga merugi di
akhirat, didalam istilah
sunda orang semacam ini disebut “Bodo katotoloyo”. Na’udzubillahi min
dzalik.
Oleh karena itu, marilah kita sama-sama intropeksi diri kita masing-masing, berada di kelompak manakah kita berada. Semoga Allah selalu membimbing kita dalam menjalankan
kehidupan di dunia ini, dan semoga kita termasuk kedalam golong manusia yang
mengetahui=berilmu bahwa ia mengetahui, Aamin ya Rabbal Alamin....
[1] Beliau merupakan salah satu Dosen
Manajemen Pendidikan Islam-FKIP- UNIDA dan juga ketua umum yayasan Dinamika
Umat Telaga Kahuripan Parung.
[2] Prof. Dr. KH. Safuan Alfandi. Ihya ‘Ulumuddin
Imam an-Nawawi; Filsafat Ilmu dan Kesucian Hati di Bidang Insan dan Lisan. Solo:
Sendang Ilmu. h. 195.
Category: Artikel Islam, MUHASABAH
0 komentar