AGAMA ADALAH NASIHAT
Syarah Hadits Arbai'n An-Nawawiyah
No ke-7. tentang Islam merupakan Nasihat dan juga jalan yang akanmengantarkan
manusia kearah yang lurus. Islam Merupakan agama yang diridhaai oleh Allah SWT
عَÙ†ْ Ø£َبِÙŠ
رُÙ‚َÙŠَّØ©َ تَÙ…ِÙŠْÙ… الدَّارِÙŠ رَضِÙŠَ اللهُ عَÙ†ْÙ‡ُ Ø£َÙ†َّ النَّبِÙŠَّ صَÙ„َّÙ‰ اللهُ
عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ Ù‚َالَ : الدِّÙŠْÙ†ُ
النَّصِÙŠْØَØ©ُ . Ù‚ُÙ„ْÙ†َا Ù„ِÙ…َÙ†ْ ؟ Ù‚َالَ : Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ ÙˆَÙ„ِÙƒِتَابِÙ‡ِ ÙˆَÙ„ِرَسُÙˆْÙ„ِÙ‡ِ
ÙˆَلأَئِÙ…َّØ©ِ الْÙ…ُسْÙ„ِÙ…ِÙŠْÙ†َ ÙˆَعَامَّتِÙ‡ِÙ…ْ .[رواه البخاري ومسلم]
Dari
Abu Ruqayyah Tamiim bin Aus Ad Daari radhiallahu 'anh, “Sesungguhnya Rasulullah
telah bersabda : Agama itu adalah Nasehat , Kami bertanya : Untuk Siapa ?,
Beliau bersabda : Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin umat Islam,
dan bagi seluruh kaum muslim” [Muslim no. 55]
Penjelasan Hadits
Tamim Ad Daari hanya
meriwayatkan hadits ini, kata nasihat merupakan sebuah kata singkat penuh isi,
maksudnya ialah segala hal yang baik. Dalam bahasa arab tidak ada kata lain
yang pengertiannya setara dengan kata nasihat, sebagaimana disebutkan oleh para
ulama bahasa arab tentang kata Al Fallaah yang tidak memiliki padanan setara,
yang mencakup makna kebaikan dunia dan akhirat.
Kalimat, “Agama adalah
Nasihat” maksudnya adalah sebagai tiang dan penopang agama, sebagaimana sabda
Rasulullah, “Haji adalah arafah”, maksudnya wukuf di arafah adalah tiang dan
bagian terpenting haji.
Tentang penafsiran kata
nasihat dan berbagai cabangnya, Khathabi dan ulama-ulama lain mengatakan :
1. Nasihat untuk Allah Ã
maksudnya beriman semata-mata kepada-Nya, menjauhkan diri dari syirik dan sikap
ingkar terhadap sifat-sifat-Nya, memberikan kepada Allah sifat-sifat sempurna
dan segala keagungan, mensucikan-Nya dari segala sifat kekurangan, menaati-Nya,
menjauhkan diri dari perbuatan dosa, mencintai dan membenci sesuatu semata karena-Nya,
berjihad menghadapi orang-orang kafir, mengakui dan bersyukur atas segala
nikmat-Nya, berlaku ikhlas dalam segala urusan, mengajak melakukan segala
kebaikan, menganjurkan orang berbuat kebaikan, bersikap lemah lembut kepada
sesama manusia. Khathabi berkata : “Secara prinsip, sifat-sifat baik tersebut,
kebaikannya kembali kepada pelakunya sendiri, karena Allah tidak memerlukan
kebaikan dari siapapun”.
2. Nasihat untuk kitab-Nya
à maksudnya beriman kepada firman-firman Allah dan diturunkan-Nya firman-firman
itu kepada Rasul-Nya, mengakui bahwa itu semua tidak sama dengan perkataan
manusia dan tidak pula dapat dibandingkan dengan perkataan siapapun, kemudian
menghormati firman Allah, membacanya dengan sungguh-sungguh, melafazhkan dengan
baik dengan sikap rendah hati dalam membacanya, menjaganya dari takwilan
orang-orang yang menyimpang, membenarkan segala isinya, mengikuti
hokum-hukumnya, memahami berbagai macam ilmunya dan kalimat-kalimat
perumpamaannya, mengambilnya sebagai pelajaran, merenungkan segala
keajaibannya, mengamalkan dan menerima apa adanya tentang ayat-ayat mutasyabih,
mengkaji ayat-ayat yang bersifat umum, dan mengajak manusia pada hal-hal
sebagaimana tersebut diatas dan menimani Kitabullah
3. Nasihat untuk Rasul-Nya
maksudnya membenarkan ajaran-ajarannya, mengimani semua yang dibawanya, menaati
perintah dan larangannya, membelanya semasa hidup maupun setelah wafat, melawan
para musuhnya, membela para pengikutnya, menghormati hak-haknya, memuliakannya,
menghidupkan sunnahnya, mengikuti seruannya, menyebarluaskan tuntunannya, tidak
menuduhnya melakukan hal yang tidak baik, menyebarluaskan ilmunya dan memahami
segala arti dari ilmu-ilmunya dan mengajak manusia pada ajarannya, berlaku
santun dalam mengajarkannya, mengagungkannya dan berlaku baik ketika membaca
sunnah-sunnahnya, tidak membicarakan sesuatu yang tidak diketahui sunnahnya,
memuliakan para pengikut sunnahnya, meniru akhlak dan kesopanannya, mencintai
keluarganya, para sahabatnya, meninggalkan orang yang melakukan perkara bid’ah
dan orang yang tidak mengakui salah satu sahabatnya dan lain sebagainya.
4. Nasihat untuk para
pemimpin umat islam maksudnya menolong mereka dalam kebenaran, menaati perintah
mereka dan memperingatkan kesalahan mereka dengan lemah lembut, memberitahu
mereka jika mereka lupa, memberitahu mereka apa yang menjadi hak kaum muslim,
tidak melawan mereka dengan senjata, mempersatukan hati umat untuk taat kepada
mereka (tidak untuk maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya), dan makmum shalat
dibelakang mereka, berjihad bersama mereka dan mendo’akan mereka agar mereka
mendapatkan kebaikan.
5. Nasihat untuk seluruh
kaum muslim à maksudnya memberikan bimbingan kepada mereka apa yang dapat
memberikan kebaikan bagi merela dalam urusan dunia dan akhirat, memberikan
bantuan kepada mereka, menutup aib dan cacat mereka, menghindarkan diri dari
hal-hal yang membahayakan dan mengusahakan kebaikan bagi mereka, menyuruh
mereka berbuat ma’ruf dan mencegah mereka berbuat kemungkaran dengan sikap
santun, ikhlas dan kasih sayang kepada mereka, memuliakan yang tua dan
menyayangi yang muda, memberikan nasihat yang baik kepada mereka, menjauhi
kebencian dan kedengkian, mencintai sesuatu yang menjadi hak mereka seperti
mencintai sesuatu yang menjadi hak miliknya sendiri, tidak menyukai sesuatu yang
tidak mereka sukai sebagaimana dia sendiri tidak menyukainya, melindungi harta
dan kehormatan mereka dan sebagainya baik dengan ucapan maupun perbuatan serta
menganjurkan kepada mereka menerapkan perilaku-perilaku tersebut diatas.
Wallahu a’lam
Memberi nasihat merupakan
fardu kifayah, jika telah ada yang melaksanakannya, maka yang lain terlepas
dari kewajiban ini. Hal ini merupakan keharusan yang dikerjakan sesuai
kemampuan. Nasihat dalam bahasa arab artinya membersihkan atau memurnikan
seperti pada kalimat nashahtul ‘asala artinya saya membersihkan madu hingga
tersisa yang murni, namun ada juga yang mengatakan kata nasihat memiliki makna
lain.
Pelajaran :
1. Agama Islam berdiri
tegak diatas upaya saling menasihati, maka harus selalu saling menasihati diantara
masing-masing individu muslim.
2. Nasihat wajib dilakukan
sesuai kemampuannya.Wallahu a’lam
Category: Syarah Arba'in Nawawi