METODE DAWARAN DALAM MENGHAFAL AL-QUR’AN
METODE DAWARAN DALAM MENGHAFAL AL-QUR’AN
Metode ini berasal
dari negeri sudan. Metode ini sebenarnya tidaklah asing seperti namanya. Hanya
saja, metode ini mengandung sisi pembaharuan. Oleh karena itu, metode ini
bukanlah meupakan satu satunya pegangan buat para qori’ sekalian, akan tetapi
untuk menambanh pengtahuan dan wawasan. Terlebih masih banyak orang yang hingga
sekarang ini yang menghafal al-Qur’an dengan menggunakan metode ini. Mereka
bengatakanmetode ini sangat bagus.
anak-anak-afghanistan-menghafal-quran |
Berikuti ini adalah tahapan – tahapannya :
1. Guru pengajar
pada suatu halaqah (pengajaran) mendiktekan al-Qur’an kepada murid – muridnya
yang berada di sekelilingnya, masing – masing murid mendapat giliran tertentu.
Lalu sang guru mendiktekan kepada setiap muridnya seperempat halaman yang
menjadi bagaiannya, kemudian memperbaiki bacaan, pengucapan, dan penulisannya
di papan lauh (tulis).
2. Guru tersebut
duduk ditengah – tengah muridnya agar posisinya bisa dekat dengan semua siswa.
Setiap kali ia selesai memperbaiki seperempat halaman hafalan siswa tesebut
kembali ketempatnya. Kemudia giliran siswa yang lainnya hingga ia selesai
memperbaiki hafalan seluruh siswa.
3. Kondisi ini
berlangsung selama lebih dari dua jam, Selam itu pula mereka menghafalkan
al-Qur’an. Mereka duduk diatas tikar dan sebagainya, agar rasa malas tidak menyerang murid atau agar
pikirannya tidak disibukan oleh selain hafalannya. Selanjutnya sang guru
langsung memerintahkan mereka melakukan taha[ kedua, yaitu
4. Memrintahkan
mereka berbaris membentuk lingkaran. Kemudian mereka mulai melakukan dawaran
(berputar) sambil berjalan, sementara sang guru berada di tengah lingkaran
sambil mengawasi, mengatur, mengarahkan, dan mengingatkan siswa yang keluar
dari aturan.
5. Ketika mereka
berputar, para siswa harus mengulangi hafalan yang tadinya mereka hafal ketika
duduk.
6. Tidak mengapa
mereka sedikit mengaraskan suaranya, sebab hal tersebut dapat membangkitkan
gairah dan semangat mereka dalam menghafal.
7. Setelah
berputar berlangsug selama satu jam, guru memerintakan mereka agar kembali
duduk, kemudian mereka kembali menyetorkan hafalan kepada syaikh atau guru
dengan jiwa dan semangat yang baru.
Terkadang, sang guru memerintahkan beberapa orang siswa
untuk membacakan hafalannya sambil berdiri. Mereka yang tinggal di benua afrika
biasa menamakannya dengna istilah “melempar”. Sebab seolah – olah siswa
melemparkan hafalannya kepada pendengaran gurunya. Biasanya, siswa yang membaca
sambil berdiri lebih semangat dan siap siaga membacakan hafalannya.
Metode dawaran ini memiliki banyak manfaat salah satunya
pergerakan dawaran yang terus menerus dapat mengembalikan gairah otot – otot
jantung dan anggota tubuh lainnya, stelah sekian lama duduk kegiatan dawaran
mengndung suatu perubahan yang dapat membangkitkan semangat serta peralihan
dalam jiwa siswa apabila ia merasa bosan
atau lelah. Sebab, biasanya anak – anak suka bergerak kesana kemari dan apabila
menahannya bergerak dalam waktu yang cukup lama, pastilah mereka merasa bosan
dan tidak tahan.
Di negeri – negeri barat sekarang ini muncul suatu metode
pengajaran moderen yang mirip dengan metode dawaran, dari sisi tertentu. Mereka
merasa bahwa merekalah yang pertama kali menemukan teori ini. Padahal kaum
muslimin meski dengan sarana serba terbatas telah terlebih dahulu menemukan
sejumlah besar metode pendidikan modern.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam metode dawaran ini,
hendaknya praktiknya tidak dilakukan dengan cepat, dan lingkaran yang di buat harus
cukup besar, sehingga siswa yang melakukan dawaran tidak pusiang jika lingkaran
yang di buat teramat kecil. Selain itu, hendaknya kegiatan ini dilakukan di
sebuah areal yang cukup luas dengan sirkulasi udara yang baik.[1]
[1] Dr. Yahya bin A’bdurrazzaq al-Ghautsani. Cara Mudah dan
Cepat Menghafal Al-Qur’an. Terjemahan Zulfan. (Jakrta : Pustaka Imam Syafi’i.
2010) Hlm. 172 – 174
Category: Al Quran, Motivasi, Pendidikan
0 komentar