MASJID KUBAH EMAS- DIAN AL-MAHRI
Masjid Dian Al Mahri atau yang lebih dikenal dengan Masjid
Kubah Emas berada di Jalan Maruyung raya, Kel. Meruyung, Kecamatan Limo, Kota
Depok. Masjid megah ini berkapasitas 20 ribu jemaah berdiri kokoh di atas lahan
seluas 70 hektare. Masjid ini mulai dibangun April 1999 oleh seorang dermawan,
pengusaha asal Banten bernama Hj Dian Juriah Maimun Al Rasyid, istri dari Drs
H. Maimun Al Rasyid, yang membeli tanah kawasan ini sejak tahun 1996.
Rencananya, selain masjid, lahan ini akan dijadikan Islamic Centre. Nantinya
akan ada lembaga dakwah, dan rumah tinggal. Semua bangunan tersebut merupakan
bagian dari konsep pengembangan sebuah kawasan terpadu yang diberi nama Kawasan
Islamic Center Dian Al-Mahri.
Masjid Dian Al Mahri dibuka untuk umum pada tanggal 31
Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha 1427 H yang kedua kalinya pada tahun
itu. Pembangunannya sudah berlangsung sejak tahun 1999, namun baru dibuka untuk
umum pada tanggal 31 Desember 2006. Setelah shalat Idul Adha, pemilik masjid
langsung meresmikan masjid ini. Ada sekitar 5 ribu jemaah yang mengikuti
prosesi peresmian masjid ini.
Spesifikasi Masjid
Bangunan masjid memiliki luas area sebesar 60 x 120 meter
atau sekitar 8.000 meter persegi. terdiri dari bangunan utama, mezamin, halaman
dalam, selasar atas, selasar luar, ruang sepatu, dan ruang wudhu. Masjid mampu
menampung 15 ribu jemaah shalat dan 20 ribu jemaah taklim. Masjid ini merupakan
salah satu di antara masjid-masjid termegah di Asia Tenggara.
Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah. Satu kubah utama dan
4 kubah kecil. Seluruh kubah dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter dan
mozaik kristal. Kubah utama bentuknya menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah
tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi
25 meter. Sementara 4 kubah kecil lainnya memiliki diameter bawah 6 meter,
tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter.
Relief hiasan di atas tempat imam terbuat dari emas 18
karat. Begitu juga pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit
masjid. Sedangkan mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan
prado atau sisa emas.
Ruang utama masjid memiliki ukuran 45×57 meter, dapat
menampung sebanyak 8.000 jamaah. Masjid ini memiliki 6 minaret berbentuk segi
enam yang tingginya masing-masing 40 meter. 6 minaret ini dibalut granit
abu-abu dari itali dengan ornamen yang melingkar. Pada puncak minaret terdapat
kubah berlapis mozaik emas 24 karat.
Kubah masjid ini mengacu kubah yang digunakan masjid-masjid
Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut
mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.
Pada langit-langit kubah terdapat lukisan langit yang
warnanya dapat berubah sesuai dengan warna langit pada waktu-waktu sholat
dengan menggunakan teknologi tata cahaya yang diprogram dengan komputer.
Interior masjid ini menampilkan pilar-pilar kokoh yang
tinggi menjulang untuk menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid
didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter
ruang yang tenang dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang
diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat
dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton, yang dikerjakan oleh ahli dari
Italia.
Kemegahan Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri
Emas pada Masjid Dian Al Mahri
Masjid ini disebut dengan Masjid Kubah Emas, sesuai namanya
masjid ini memang menggunakan material emas dengan 3 teknik pemasangan:
pertama, serbuk emas (prada) yang terpasang di mahkota/pilar, kedua gold
plating yang terdapat pada lampu gantung, ralling tangga mezanin, pagar
mezanin, ornament kaligrafi kalimat tasbih di pucuk langit-langit kubah dan
ornament dekoratif diatas mimbar mihrab, yang ketiga gold mozaik solid yang
terdapat di kubah utama dan kubah menara.
Pengurus dan pengelola masjid tidak mengungkapkan informasi
mengenai total biaya pembangunan dan juga berat emas keseluruhan yang ada di
kompleks masjid ini. Hanya ada informasi ketebalan emas yang melapisi kubah.
Setiap kubah memiliki ketebalan emas 2 sampai 3 milimeter. Emas kubah tersebut
kemudian dilapisi lagi dengan mozaik kristal.
Perlu diketahui bagi Pengunjung:
Masjid ini terbuka untuk umum, namun demikian ada beberapa
bagian yang harus tetap steril seperti menara masjid. Meskipun dibuka untuk
umum, namun Masjid Dian Al Mahri tutup pada hari Kamis, menurut pengurus
masjid, hari kamis digunakan untuk keperluan persiapan ibadah shalat Jumat
keesokan harinya. Sedangkan pada hari lainnya masjid dibuka pada pukul 10.00
pagi hingga 20.00 malam dan untuk shalat subuh hingga pukul 07.00 pagi
(keterangan selengkapnya dapat ditanyakan pada pengurus masjid). Jumlah
pengunjung biasanya membeludak pada hari Jumat sampai Minggu. Saat Shalat
Jumat, minimal 5 ribu jemaah memadati masjid. Sementara pada hari Minggu,
jumlah pengunjung biasanya mencapai 10 ribu orang. Sedangkan pada hari-hari
biasa, jumlah jemaah tidak terlalu banyak.
Pengunjung bebas keluar masuk masjid, namun demikian ada
beberapa aturan yang harus dipatuhi agar suasana ibadah tetap nyaman. Misalnya
pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman ke lingkungan masjid. Anak di
bawah usia 9 tahun juga dilarang memasuki lingkungan masjid.
Untuk masuk ke dalam masjid, diwajibkan memakai pakaian yang
menutup aurat, sehingga kalau berkunjung kesana khususnya kaum hawa harus
mengenakan jilbab. Alas kaki/sandal harus dititipkan ke bagian penitipan, dan
tidak boleh ditinggal diluar. Tempat penitipan alas kaki pada jam-jam shalat
menjadi sangat ramai dan penuh. Pada siang hari halaman luar lantai depan
masjid sangat panas namun pengurus masjid memberikan karpet plastik untuk
mengurangi panasnya lantai halaman masjid. Pengunjung dilarang menginjak rumput
yang ada di taman sekitar mesjid. Bagi pengunjung yang ingin berteduh dan
sekedar beristirahat, di seberang masjid ada ruang serbaguna yang disediakan.
Biasanya para pengunjung menggelar tikar di ruang serba guna ini sambil mengagumi
keindahan masjid ini.
Untuk masuk ke dalam masjid, diwajibkan memakai pakaian yang
menutup aurat, sehingga kalau berkunjung kesana khususnya kaum hawa harus
mengenakan jilbab. Alas kaki/sandal harus dititipkan ke bagian penitipan, dan
tidak boleh ditinggal diluar. Tempat penitipan alas kaki pada jam-jam shalat
menjadi sangat ramai dan penuh. Pada siang hari halaman luar lantai depan
masjid sangat panas namun pengurus masjid memberikan karpet plastik untuk
mengurangi panasnya lantai halaman masjid. Pengunjung dilarang menginjak rumput
yang ada di taman sekitar mesjid. Bagi pengunjung yang ingin berteduh dan
sekedar beristirahat, di seberang masjid ada ruang serbaguna yang disediakan.
Biasanya para pengunjung menggelar tikar di ruang serba guna ini sambil
mengagumi keindahan masjid ini.
Rute Menuju ke Masjid Kubah Emas
Jalan yang lebih mudah dan tidak berliku-liku untuk menuju
ke Masjid Kubah Emas lebih baik melewati RS Fatmawati. Dari arah Jakarta masuk
tol arah ke Pondok Indah dan keluar Fatmawati dan belok ke kiri, bila tidak
lewat tol ikuti jalan TB Simatupang hingga belok ke kiri RS Fatmawati. Setelah
itu ikuti jalan, melewati dua lampu merah hingga pasar Pondok Labu dan sampai
di kampus UPN, kemudian ambil ke arah kanan. Ikuti jalan melewati Golf Pangkalan
Jati sampai lampu merah dan belok ke kiri ke arah Depok. Jalan ini tinggal
lurus saja terus sampai ke Cinere Mall, melewati SPBU, terus hingga sampai
Masjid Dian Al-Mahri yang ada di sebelah kiri jalan. Selepas Cinere Mall,
memasuki daerah Limo Maruyung kondisi jalan menuju ke lokasi agak rusak
berlubang dan cukup sempit hanya 2 jalur, dan harus sedikit mengantri bila
berpapasan dengan rombongan yang menggunakan bis-bis besar pariwisata. Jalan
lain menuju masjid ini yaitu melalui jalan Sawangan Depok dan Karang Tengah
Lebak Bulus yang nantinya juga akan bertemu dengan jalan Limo – Maruyung Raya.
Sumber:
Buletin Dian Al-Mahri
www.pikiran-rakyat.com
www.id.wikipedia.org
berbagai sumber lain
Category: Artikel Islam, Masjid, Sejarah Bangsa, SERBA-SERBI
0 komentar