KEUTAMAAN DAN PERINTAH TAUBAT (2)
Terdapat banyak ayat dalam Al
Qur'an yang mengabarkan akan diterimanya taubat orang-orang yang melakukan
taubat jika taubat mereka tulus, dengan banyak redaksi. Dengan berdalil pada
kemurahan karunia Allah SWT, ampunan dan rahmat-Nya, yang tidak merasa sempit
dengan perbuatan orang yang melakukan maksiat, meskipun kemaksiatan mereka
telah demikian besar.
Ilustrasi Gambar [Sumber:blog.innomuslim.com] |
Seperti dalam firman Allah SWT
dalam QS. At-Taubah[9] ayat 104:
أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ
اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ
وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Artinya: "Tidakkah
mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hambaNya dan
menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?
." (QS. At-Taubah: 104)
وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ
التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا
تَفْعَلُونَ
Artinya: "Dan
Dialah Yang menerima taubat dari hamba-hambaNya dan memaafkan
kesalahan-kesalahan." (QS. Asy-Syuuraa [42] 25)
غَافِرِ الذَّنْبِ وَقَابِلِ
التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ ذِي الطَّوْلِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ إِلَيْهِ
الْمَصِيرُ
Artinya:
yang mengampuni dosa dan menerima taubat lagi keras hukuman-Nya. yang mempunyai
karunia. tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. hanya kepada-Nyalah
kembali (semua makhluk).
Terutama orang yang bertaubat
dan melakukan perbaikan. Atau dengan kata lain, orang yang bertaubat dan
melakukan amal yang saleh. Seperti dalam firman Allah SWT dalam masalah pria
dan wanita yang mencuri:
فَمَنْ تَابَ مِنْ بَعْدِ
ظُلْمِهِ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ اللَّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ
رَحِيمٌ
Artinya: "Maka
barangsiapa yang bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan
kejahatan itu, dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima
taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al
Maaidah [5] 39)
وَإِذَا جَاءَكَ الَّذِينَ
يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِنَا فَقُلْ سَلامٌ عَلَيْكُمْ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَى نَفْسِهِ
الرَّحْمَةَ أَنَّهُ مَنْ عَمِلَ مِنْكُمْ سُوءًا بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنْ
بَعْدِهِ وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: "Tuhanmu
telah menetapkan atas diriNya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barangsiapa yang
berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat
setelah mengerjakannya, dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al An'aam [6] 54)
ثُمَّ إِنَّ رَبَّكَ
لِلَّذِينَ عَمِلُوا السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ
وَأَصْلَحُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya: "Kemudian,
sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan
karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat setelah itu, dan memperbaiki (
dirinya) sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." (QS. An-Nahl [16] ayat 119)
Puja-puji terhadap Allah SWT
dengan nama-Nya "at-Tawwab" (Maha Penerima Taubat) terdapat dalam al
Quran sebanyak sebelas tempat. Seperti dalam do'a Ibrahim dan Isma'il a.s.:
رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا
مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا
مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Artinya: "Dan
terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha penerima taubat lagi
Maha Penyayang." (QS. Al Baqarah [2] ayat 128).
Juga seperti dalan sabda Nabi
Musa kepada Bani Israil setelah mereka menyembah anak sapi:
وَإِذْ قَالَ مُوسَى
لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ
الْعِجْلَ فَتُوبُوا إِلَى بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ
لَكُمْ عِنْدَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ
الرَّحِيمُ
Artinya :"Maka
bertaubatlah kepada Tuhan Yang menjadikan kamu, dan bunuhlah dirimu. Hal itu
adalah lebih baik bagimu, pada sisi Tuhan Yang menjadikan kamu, maka Allah akan
menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah yang Maha Penerima taubat dan Maha
Penyayang ." (QS. Al Baqarah [2] 54)
Allah SWT berfirman kepada
Rasul-Nya:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ
رَسُولٍ إِلا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا
أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ
لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا
Artinya: "Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya
dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohon
ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi
Maha Penyayang. (QS. An-Nisa[4] ayat 64). Wallahu 'Alam
Sumber:
DR. Yusuf Al-Qardhawi [buku Tuntunan Bertaubat kepada Allah SWT Judul
Asli: at Taubat Ila Allah] - Penerjemah: Abdul Hayyie al Kattani.
Category: Artikel Islam, Motivasi
0 komentar