KENAPA DO’A TIDAK DITERIMA?
Alhamdulillah pada
Jum’at ini Saya masih diberikan
kesempatan oleh Allah SWT untuk bisa melaksanakannya. Karena banyak sekali orang
orang-orang tidak mampu untuk melaksanakan solat jum’at, karena sakit, dalam
perjalanan atau tidak mempunyai keimanan dan sebagainya.
Ilustrasi gambar Anak Sedang Berdo'a (Sumber: Arrahmah.com) |
Jum’at pada kesempatan ini khatib
membahas mengenai do’a yang tidak terkabulkan atau tidak diterima oleh Allah
SWT.
Diceritakan Syaqiq bin Ibrahim berkata: “Bahwa
Ibrahim bin Adham pernah
melewati sebuah kerumunan orang di pasar di kota Basrah, lalu orang-orang
mengerumuninya dan bertanya: “Wahai Abu Ishaq, Allah berfirman di dalam Kitab
Suci Al quran : “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan doamu”.
Sementara kami selalu berdoa semenjak lama, tapi tidak kunjung dikabulkan.”
Hal ini pun
mungkin terjadi kepada diri kita, kita sudah merasa banyak meminta kepada
Allah, berdo’a dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi apa yang kita harapkan tidak
kunjung tercapai, apa yang dicitakan tidak terlakasan.
Lalu Ibrahim
berkata: “Wahai penduduk Basrah, kenapa Allah tidak mengabulkan permintaan
kalian? Karena hati kalian sudah mati, yaitu mati dalam 10 perkara :
Jadi ada 10 perkara yang membuat do'a kita tidak terkabul yaitu:
Pertama : kalian mengenal Allah, tetapi tidak mau menunaikan
haknya.
Hak Allah Subhanahu wa
Ta’ala adalah untuk disembah. Setiap hamba harus mensyukuri nikmat yang dilimpahkan
Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya dengan jalan menyembah-Nya (ta’abbudi).
Bagaimana mungkin Allah Subhanahu wa Ta’ala memperkenankan do’a seorang hamba,
bila Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan supaya ia menempuh jalan yang benar,
tetapi yang ditempuhnya adalah jalan yang salah.
Kedua : kalian membaca kitab Allah (al-Qur’an), tetapi tidak mau
mengamalkannya.
Kitab suci Al-Qur’an
senantiasa dibaca (bahkan dilagukan), namun isinya tidak dipelajari sehingga
tidak bisa menghayatinya serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari.
Ketiga : kalian mengaku mencintai Rasulullah, tetapi kalian
meninggalkan sunnahnya
Banyak dari umat Islam
mengaku mencintai Rasulullah akan tetapi amalan-amalan yang telah dicontokan
oelh Rasulullah, mereka tidak mengikuti. Ketika nabi senang mekaukan qiyamu
lain umatnya masih banyak yang senang dengan tidurnya.
Keempat : kalian mengaku bermusuhan dengan setan, tetapi kalian
akur dengannya.
Kalau ditanya
kepada setiap orang, apakan kamu teman setan?? Pasti mereka akan menjawab
bukan, tetapi kami adalah musuh setan. Hal demikian memang benar tetapi seharusnya
disertai dengan perbuatannya yaitu menjauhi segala gangguan setan dan tidak
melakukan semua bisikannya. Buakn sebaliknya, mengaku musuh setan, tetapi
mengikuti bisikannya.
Kelima : kalian mengatakan cinta kepada surga, tetapi tidak mau
beramal untuk menuju ke sana.
Setiap manusia
pasi menginginkan surga sebagai tempat kembalinya kelak. Akan tetapi mereka
hanya menginginkan sebatas bicara saja tanpa ada aksi nyata yang mereka lakukan
dengan mendekati surga.
Keenam : kalian mengatakan takut kepada neraka, tetapi kalian
malah menggadaikan diri kalian padanya.
Begitu juga,
manusia pasti takut dan tidak mau masuk kedalam neraka, tetapi banyak juga
manusia yang melukan perbuatan-perbuatan yang akan memasukan mereka kedalam api
nerakan
Ketujuh : kalian mengatakan bahwa kematian itu benar adanya,
tetapi kalian tidak mau mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Banyak orang yang
paham tentang akan berakhirnya masa hidup di dunia ini suatu saat nanti. Namu banyak
punya manusia yang lupa terhadap masa tersebut, sehingga mereka merasa akan
selamanya didunia dengan tidak mempersiapkan diri untuk akhirat.
Kedelapan : kalian sibuk mencari aib saudara kalian, tetapi
mengabaikan aib kalian sendiri.
Peribahasa mengatakan;
semut di ujung samudra terlihat jelas namun gajah dikelopak mata tidak
terlihat. Inilah yang terjadi pada manusia yang hanya mencari – cari kesalahan
orang lain tanpa melihat terhadap dirinya sendiri.
Kesembilan : kalian memakan karunia Allah, tetapi tidak mau
mensyukurinya.
Manusia sudah
banyak mendapat karunia dari Allah, baik kesehatan, karunia ilmu, karunia harta
dan sebagainya. sejak kecil manusia
diberikan nikmat Ilahi tapi tidak berterimakasih. Bahkan sering membangkang
dengan menunjukkan kecongkakannya dan lupa daratan
Kesepuluh : kalian mengubur orang mati, tetapi tidak mau mengambil
pelajaran dari padanya.”
Bila ada orang yang
meninggal dunia selalu tidak ketinggalan turut mengantar jenazah itu sampai ke
pemakaman. Tapi tidak menarik pelajaran dari kejadian itu, bahwa apabila hari
ini kita turut mengantar orang ke pemakaman, mungkin besok atau lusa kita
sendiri yang akan diantar orang ke pemakaman. Dalam hubungan ini, diriwayatkan
bahwa Abu Bakar Siddiq apabila turut mengantarkan jenazah, beliau menangis
sampai air matanya jatuh ke jenggotnya karena menyadari bahwa beliau sendiri
akan mengalami dimakamkan. Wallahu
‘Alam
Category: HIKMAH, Khutbah Jumat
0 komentar