BERSIAP DIRI MENYAMBUT RAMADHAN
Segala puji bagi ALLAH yang telah memberikan karunia yang
tak terkira banyaknya,& jika kamu mau menghitung nikmat ALLAH tidak akan bisa menghitungnya ( QS : ibrahim
: 34 ), sholawat serta salam semoga tercurahkan pada Nabi muhammad SAW yang
telah mengajarkan kita untuk selalu berpuasa baik puasa sunnah seperti puasa
senin – kamis ( sesungguhnya semua amalan manusia dihadapkan pada ALLAH pada
hai senin & kamis maka ALLAH akan mengampuni setiap muslim ( al hadist
) kata aisyah : Nabi selalu berpuasa senin-kamis maka berpuasalah, puasa 3 hari
dalam sebulan tgl 13-15 bulan hijriyah (
dari abu hurairoh : " Nabi SAW telah mewasiatkan kepadaku 3 hal :
menjalankan puasa 3 hari setiap bulan, 2 rakaat dhuha & sholat witir
sebelum tidur ( HR BUKHARI ) puasa nabi
daud ( sebaik-baiknya puasa sunnah), puasa 6 hari dibulan syawal, puasa hari
asyura' dsb, ataupun puasa-puasa wajib
seperti puasa 1bulan penuh dibulan ramadhan.
Bulan ramadhan
yang insya ALLAH sebentar lagi akan kita masuki adalah bulan yang sangat mulia,
bulan tarbiyah untuk mencapai derajat yang paling tinggi & paling mulia
yaitu derajat takwa :
يايها الذين أمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على
الذين من قبلكم لعلكم تتقون ( البقرة : 183 )
' wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpusa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa
( QS Al Baqoroh : 183)
ان أكرمكم عند الله اتقاكم ( الحجرات : 13 )
' sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian adalah
orang yang paling bertaqwa kepada ALLAH ( QS :al hujurat : 13 )
Predikat taqwa ini tidak mudah untuk diperoleh, taqwa baru
akan diperoleh manakala seseorang melakukan persiapan yang cukup matang, dan
mengisi bulan ramadhan itu dengan berbagai kegiatan amal ibadah yang sesuai
dengan tuntunan Rasulullah & para shohabatnya, sehingga tidak
berlebih-lebihan ataupun seenaknya sendiri dalam beribadah dibulan Ramadhan
tersebut.
PERSIAPAN MENJELANG RAMDHAN
Minimal dalam
menyambut bulan Ramadhan ada 3 ( tiga) hal yang perlu kita kita persiapkan :
1. Persiapan Ruh & Jasad
Membersihkan
jiwa & hati dengan bertaubat kepada Allah dari segala kemaksiyatan yang
telah kita lakukan selama setahun penuh & mohon pertolongan kepada Allah
semoga bisa menahan diri & menjauhi segala jenis kemaksiyatan.
Juga dengan
cara mengkondisikan diri agar pada bulan sya'ban ( sebulan sebelum Ramadahan )
kita telah terbiasa berpuasa, sehingga kondisi ruhiyyah imaniyah meningkat
& tubuh sudah terlatih berpuasa, dengan kondisi seperti ini, maka
ketika kita memasuki bulan ramadhan kondisi ruh & iman telah membaik,
disisi lain tidak akan terjadi lagi gejolak fisik & proses penyesuain
yang kadang-kadang dirasakan oleh orang-orang yang baru pertama kali berpuaasa
seperti : lemah badan, demam, panas dingin pusing dan sebagainya.
Rasulullah SAW
menganjurkan kepada kita agar memperbanyak puasa sunnah pada bulan sya'ban
dengan cara memberikan contoh langsung & aplikatif, Aisyah RA berkata :
rasulullah SAW berpuasa, sampai-sampai kami mengiranya tidak pernah
meninggalkanya ( HR bukahri-muslim ) dalam riwayat lain dikatakan ; "
beliau melakukan puasa sunnah bulan sya'ban sebulan penuh, kemudian beliau
sambung bulan itu dengan puasa ramadhan ( hadist shohih,lihat riyadhus
shalihin, fathul bari', sunan tirmidhi )
Hal tersebut
ditegaskan lansung oleh Rasulallah dalam menyebut keutamaan bulan sya'ban,
usamah bin zaid pernah bertanya kepada rasulullah SAW katanya: Ya rasulullah
saya tidak melihat engkau berpuasa pada bulan-bulan yang lain sebanyak bulan sya'ban ini ? Rasulullah
menjawab : ' itulah bulan yang dilupakan orang, antara rajab &
ramadhan, bulan diangkatnya amal perbuatan kepada ALLAH rabbul alamin,
& aku ingin amalanku diangkat, sedang aku dalam keadaan berpuasa ( HR
an nasai )
Para shohabat
& salafus sholeh selalu mengamalkan anjuran & perintah beliau
ini dengan memperbanyak puasa sunnah dibulan sya'ban & mereka juga
selalu memperbanyak do'a sebagai berikut
" اللهم بارك لنا في رجب و شعبان و بلغنا رمضان "
' ya allah berkahilah kami dibulan rajab & sya'ban ini dan berilah kesempatan pada kami
untuk bertemu bulan ramdhan '
2. Persiapan Materi
Bulan Ramadhan
merupakan bulan muwassat ( santunan), sangat dianjurkan memberi santunan kepada
orang lain betapapun kecilnya, kita kumpulkan & kita sisihkan
sebagian rizki kita sedikit demi sedikit
untuk kita shodaqohkan dibulan Ramadhan, pahala yang sangat besar akan didapat
oleh orang yang tidak punya tetapi ia memberi kepada orang lain yang sedang
berpuasa ,walupun Cuma sebuah kurma, ataupun seteguk air ataupun sesuap nasi.
Rasulullah SAW
pada bulan Ramadhan ini sangat dermawan, sangat pemurah, digambarkan bahwa
sentuhan kebaikan & sentuhan Rasulullah SAW kepada masyarakat sampai
merata & menyebar, lebih merata ketimbang sentuhan angin terhadap
benda-benda disekitarnya, sebagaimana diceritakan oleh ibnu 'abbas RA : ' sesungguhnya
Rasulullah SAW saat bertemu dengan malaikat jibril lebih derma daripada angin
yang dilepaskan ( HR bukhari-muslim ). Sentuhan & sikap ini sudah
barang tentu tidak dapat dilakukan dengan persiapan-persiapan materi yang
memadai.
3. Persiapan fikri ( pemikiran & pemahaman )
Minimal
persiapan fikri ini meliputi dua hal . pertama berusaha untuk tafaqquh (
memahami) tentang Ramadhan & keutamaan bulan Ramadhan, hukum-hukum
berkaitan dengan puasa, mengetahui petunjuk Rasulullah SAW sebelum memasuki
Ramadhan, mempelajari syarat-syarat puasa, syarat sah puasa,
pembatal-pembatalnya, demikian pula kewajiban-kewajiban, larangan,
sunnah-sunnah & yang dibolehkan dalam puasa.
Kedua: dapat memanfaatkan & mengisi bulan Ramadhan
dengan kegiatan-kegiatan yang secara logis & kongkrit mengantarkannya
untuk mencapai ketaqwaan, seperti qiyamullail, qiroatul quran, mempelajari
& mengahapalkannya, umrah ramadahan bagi yang mampu, I'tikaf, shodaqoh,
dzikir, zakat serta amalan-amalan shalih yang lain secara umum.
Inilah 3 hal
yang minimal kita harus mempersiapkannya untuk menyongsong bulan yang penuh
berkah yaitu bulan Ramadhan, semoga kita bisa mengambil faedah dari tulisan ini
& memberikan kita umur yang panjang sehingga kita masih bisa bertemu
denga bulan Ramadhan tersebut.
Category: Artikel Islam, SERBA-SERBI
0 komentar