KITAB JURUMIYAH + DOWNLOAD
Kitab Ajurrumiyah, semua
santri pasti mengenalnya dan bahkan telah memepelajarinya. siapakah pengarang
kitab yang walaupun kecil tapi sangat ppopuler ini. Beliau adalah Syeikh Abu
abdillah Muhammad bin Muhammad bin dawud Ash Shanhaji. Nama lengkap beliau
adalah Muhammad bin Muhammad bin Daud Ash Shanhanjy. Beliau lebih masyhur
disebut dengan Ibnu Ajurrum, menurut pendapat lain dibaca dengan Ajarrum.
merupakan seorang ulama
terkemuka yang terkenal dengan kitabnya matan Al Ajrumiyah, Ash Shanhaji
merupakan nisbah kepada Kabilah Shanhajah di daerah Maghriby. Al Ajurrum
merupakan bahasa Barbar yang berarti orang yang meninggalkan kemewahan dan
memilih laku sufi (Al Faqir Ash Shufy). Namun Syeikh Muhammad bin Ahmad Al
Ahdal, pengarang kitab Al Kawakib Ad duriyah mengatakan bahwa beliau tidak
menemukan orang Barbar yang mengetahui arti kata Al Ajurrum, namun beliau
menemukan satu kabilah dari suku Barbar yang benama Al Ajurrum. Beliau lahir di
kota Fas, Maghriby pada tahun 672H/1273M, pada tahun kelahiran beliau, seorang
pakar dalam ilmu nahu, ibnu Malik pengarang kitab Al Fiyah, wafat.
Ayah beliau, Muhammad bin
Daud adalah seorang ulama di kampung beliau yang memenuhi kehidupan keluarganya
dengan berniaga dan menjilid buku-buku. Mulanya Al Ajurrum belajar Ilmu Nahu di
Fas, kemudian ia berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Ketika
perjalanan ke Kairo, ia menyempatkan diri belajar ilmu Nahu kepada Syeikh Abu
Hayyan salah seorang pakar dalam ilmu Nahu dari Andalusia pengarang kitab Al
Bahrul Muhith hingga mendapatkan ijazah dari Syeikh Abu Hayyan. Beliau menyusun
kitab Matan Al Ajrumiyah pada tahun 719 H/1319 M, sekitar empat tahun sebelum
wafatnya. Al Maktum yang sezaman dengannya setelah memuji Ibnu Al Ajurrum
didalam kitabnya Tazkirahnya, ia menyebutkan bahwa pada saat ia menulis
kitabnya ini Ibnu Ajurrum masih hidup. Ar ra`i dan Al haj menyebutkan bahwa
Ibnu Ajurrum menulis kitab Nahunya dihadapan ka`bah. As Shayuthy dalam kitabnya
Bughyatul Wu`ah menerangkan bahwa Al Makudy dan Ar Ra`i dan para ulama lainnya
mengakui kepakaran beliau dalam bidang nahu selain itu beliau juga seorang yang
shaleh dan banyak barakah. Selain kitab Ajurrumiyah, beliau memiliki beberapa
karangan lainnya tentang faraidh, sastra dan Tak basah oleh air.
Ada satu kisah istimewa
yang meyelimuti pengarangan kitab nahu Ajrumioyah tersebut, Syeihk Al Hamidi
meriwayatkan setelah menulis kitab Al Ajurrumiyahnya , Ibnu Ajurrum membuang
kitabnya tersebut ke laut sambil berkata: ”kalau memang kitab ini kutulis
ikhlash karena Allah, niscaya ia tidak akan basah.” Ternyata kitab tersebut
kembali kepantai tanpa badah sedikit pun. Dalam riwayat yang lain disebutkan,
ketika Ibnu Ajurrum telah rampung menulis dengan menggunakan botol tinta, ia
berniat meletakkan kitabnya tersebut di dalam air sambil berkata dalam hati “Ya
Allah, jika saja karyaku ini akan bermanfaat jadikanlah tinta yang aku pakai
untuk menulis ini tidak akan luntur”. Ternyata dengan kuasa Allah tinta
tersebut tidak luntur sedikitpun. Dalam riwayat lain disebutkan ketika
merampungkan karya tulisnya ini beliau bermaksud menenggelamkan kitab beliau
ini kedalam air yang mengalir. Jika kitab tersebut terbawa arus maka berarti
kitab tersebut kurang manfaat sedangkan bila ia tetap tidak terbawa arus maka
ia akan tetap dikaji orang dan akan besar manfaannya. Sambil meletakkan kitab
tersebut kedalam air berliau berujar: “jurru Miyah, jurru Miyah” (mengalirlah
wahai air). Anehnya setelah diletakkan dalam air kitab tersebut tetap bertahan
tidak terbawa oleh arus. Subhanallah.
Ibnu Ajurrum, dalam ilmu
nahu merupakan penganut mazhab Nahu Kufah, beliau menyebutkan kasrah dan
penggantinya dengan istilah Khafadh, sedangkan ahli Bashrah menyebutnya dengan
istilah jar,Ibnu Ajurrum berpendapat bahwa fiil amr itu dijazamkan. Ini adalah
pendapat Mazhab Kufah. Adapun mazhab Bashrah berpendapat bahwa fiil amar itu
mabni `ala as sukun. Ia juga menggolongkan kata kaifama termasuk jawazim,
sebagaimana pendapat ahli Kufah. Adapun Ahli Basharah berpendapat kaifama
bukanlah `amel Jawazem. Selain itu Ibnu Ajurrum juga menggunakan istilah Asmaul
Khamsah, yang terdiri dari dzu, fuk, hamu, abu, akhu, sedangkan Ahli Bashrah
menyebutnya dengan istilah Asmaus Sittah dengan menamahkan Hanu. Kitab Al
AJarrumiyah merupakan pegangan wajib bagi para pemula ilmu nahu, kitab ini
merupakan kurikulum wajib dan dihafal oleh para santri-santri di setiap
pesantren di Indonesia dan Negara-negara lainnya.
Banyak ulama yang menaruh
perhatian yang besar tentang kitab ini, sehingga muncullah kitab-kitab yang
menjadi pensyarah dan hasyiah dari kitab Ajurrumiyah ini. Diantara syarahnya
antara lain:
1. Al Mustaqil bil Mafhum fi Syarh Alfadh Al
Ajurrum, karangan Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad Al maliki(w 853 H/1449 M)
2. At Tuhfatus Saniyah bi syarh Al Muqaddimah
Al Ajurrumiyah, karya Syeikh Muhammad Muhyiddin Abdul hamid.
3. Al Kharidah Al bahiyah fi i`rabi Al fadh Al
Ajurrumiyah karya Al `ujami.
4. Mukhatshar jiddan karya Syeikh sayyid Ahmad
Zaini Dahlan, yang kemudian di beri komentar (hasyiah) oleh seorang ulama
Indonesia, KH. Muhammad Ma`shum bin Salim As Samarany dengan kitabnya tasywiqul
Khalan.
5. Al Kafrawi fi i`rabi alfadhi al
Ajurrumiyah. Karya Syeikh Al Kafrawy
6. Al `ismawi kaya Syeikh Al `ismawi
7. Syarah Syeikh Khaled yang kemudian di beri
komentar oleh Syeikh Abi An Naja.
8. Syarah Muqaddimah Al Ajurrumiyah karya
seorang gembong Wahaby Arab Saudi, Syeikh Ustaimin.
9. Khulasah Syarah Ibnu `ajibah `ala matan
Ajurrumiyah Syeikh Abdul Qadir Al Kauhairy.
10. Nur As Sajiyah fi hill Alfadh Ajurrumiyah,
karangan Syeikh Ahmad Khatib Syarbaini.
11. Taqrirat Al bahiyyah `ala matan Ajurrumiyah
karangan Syeikh Qadhi Muhammad Risyad Al Baity As Saqqaf.
12. Al Futuhat Al Qayyumiyah fi hill wafki
ma`any wa mabany matan Ajurrumiyah, karangan Syeikh Muhammad Amin Al harrary.
13. Ad Durar Al bahiyyah fi i`rab Amstilah
Ajurrumiyah wa fakk ma`any karangan Syeikh Muhammad Amin Al harrary.
14. Al bakurah Al janiyyah min Quthaf i`rab
Ajurrumiyah karya Syeikh Muhammad Amin Al harrary.
15. Syarah Ajurrumiyyah fi ilmi arabiyah
karangan Syiekh Ali Abdullah Abdurrahman As Sanhury.
16. Syarah Al Halawy karangan Syeikh Al Halawy.
Selain disyarah kitab ini juga pernah di gubah menjadi sebuah nadham oleh Al
`Imrithy yang disyarah oleh beberapa ulama lainnya.
Ibnu Ajurrum wafat dikota
Fas, kota kelahirannya pada hari senin 10 shafar 723 H/2 Maret 1332 M. beliau
dimakamkan persis berdampingan dengan makam Syeikh Abbas Ahmad At Tijany,
pendiri thariqah At Tijany. Tiadak jauh dari makam beliau juga terdapat makam
Al Aqadhi Abu Bakar Muhammad bin Abdullah Al Ma`arify dan sejumlah tokoh ulama
Maroko lainnya.
Untuk Mendownload Matan dan
Terjemahan Kitab Ajjurumiyah silahkan klik DISINI
Category: DOWNLOAD, Kitab Kuning
0 komentar