PERJALANAN AKAN MENGHILANGKAN KESEDIHAN
Seorang bijak bestari
mengatakan, “Perjalanan akan menghilangkan kesedihan.”
Al-Hafizh ar-Ramhurmuzi
dalam bukunya al-Muhaddits al-Fashil menjelaskan faidah perjalanan yang
bertujuan menuntut ilmu dan mencari kenikmatan. Buku ini di tulis sebagai
bantahan atas orang yang tidak suka melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu,
dan bahkan mencelanya. Dia menulis sebagai berikut:
“ seandainya ornag yang
mencela para pengembara (Penuntut Ilmu) mengetahui kelezatan yang diraih dari
pengembaraan itu, besarnya semangat yang dirasakan ketika meninggalkan tanah
kelahirannya, dan kenikmatan yang dirasakan oleh semua anggota tubuhnya pada
saat memanfaatkan seluruh kesempatannya untuk melihat tempat dan rumah yang
baru, pada saat melihat dusun-dusun kecil, pada saat melihat kebun-kebun dan
tanah0tanah yang lapang, pada saat mengenal bentuk muka baru. Pada saat melihat
keajaiban-keajaiban negri-negri, pada saat melihat perbedaan bahasa dan kulit,
pada saat istirahat dibawah bayangan dinding-dinding dan kebun, pada saat makan
di dalam masjid, minum di lembah-lembah, dan tidur dimanapun disaat malam tiba,
pada saat berteman dengan siapa saja yang dicintainya karena Allah tanpa
memendang lagi faktor kerabat dan famili; ketika segala bentuk kepura-puraaan
ditinggalkan, dan ketika segala bentuk kegembiraan itu samapai kedalam hatinya
karena sudah dekat dengan apa yang diinginkan, karena tercapainya maksud yang
dia dambakan, karena keberhasilannya menembus majelis yang dia dambakan, dan
karena kemampuannya menaklukan semua rintangan.”
“maka, semua ini memberikan
pelajaran kepadanya bahwa kenikmatan dunia ini terhimpun danlam keindahan semua
peristiwa itu, dalam kemanisan pemendangan-pemandangan itu, dan kemampuannya
mengambil semua faidah yang ada. Bagi yang mendapatkannya, semua itu jauh lebih
indah dari bunga di musim semi, dan jauh lebih berharga dari simpanan emas
murni yang kapan saja bisa dirampas oleh orang yang jahat.”
(Sumber : Dr. ‘Aidh
al-Qorni.2007. La Tahzan; Jangan Bersedih !. terj. Samson Rahmat. Jakarta:
Qisti Press)
Category: Artikel Islam, Motivasi, MUHASABAH
0 komentar